SERAYUNEWS- Apa Arti Surabaya Kota Ter L? Viral Influencer TikTok Bigmo Ramai Dapat Respon Termasuk Cak Armuji & Chef Arnold.
Belakangan ini, jagat maya dihebohkan dengan istilah “Surabaya Kota Ter L” yang viral di TikTok. Unggahan dari pengguna TikTok @officialbigmo1k yang menyebut Surabaya sebagai “Most L City in Indo” memicu reaksi beragam dari netizen.
Istilah “Ter L” sendiri merupakan slang dalam bahasa Jawa yang berarti “terlambat” atau “ketinggalan zaman”.
Reaksi Cak Armuji dan Chef Arnold
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang dikenal aktif di media sosial, turut menanggapi video tersebut.
Dalam sebuah unggahan, ia menyebut Surabaya sebagai kota yang penuh semangat dan tidak pantas disebut “Ter L”.
Beliau menanggapi pernyataan Bigmo tentang sinyal yang susah di Surabaya dengan ucapan yang cukup menohok.
“HP mu iku lho wes jadul, HP sek 2G mbok gawe rene,” ucapnya
Selain itu Cak Ji juga memberikan beberapa pilihan nama infulencer dari Surabaya yang bisa diajak collab.
“Akeh influencer Surabaya iku sak ndayak, onok Firza, Dono, Andy Sugar, tapi nek awakmu pengen FYP onok jenenge Aan, engkok tak kenalno ben FYP ambek Aan. (Banyak influencer Surabaya itu, ada Firza, Dono, Andy Sugar, tapi kalau kamu mau FYP ada yang namanya Aan, nanti tak kenalin agar FY bareng Aan),” ucapnya.
Reaksi Armuji ini memicu beragam komentar dari warganet, termasuk sindiran dari Chef Arnold Poernomo.
Chef Arnold, yang dikenal dengan gaya santainya, menulis di bio TikTok-nya “Karepmu” yang berarti “Terserah Kamu” dalam bahasa Jawa, menanggapi fenomena ini dengan nada humoris dan santai.
Chef Arnold stitch video dari bigmo yang mengatakan bahwa kalau mau collab dengan influencer Surabaya bingung, dia bertanya “siapa tiga seleb dari Surabaya? Nggak ada.”
Kemudian chef Arnold menjawab menggunakan VT dengan narasi “saya dari Surabaya.”
Masih banyak netizen yang belum mengerti apa sebenarnya arti kota ter L. Ter L artinya adalah “lose” yang berarti buruk atau kalah.
Sematara itu lawan katanyanya adalah “W” yang berarti “win” yang memiliki arti kemenangan. Hal ini diketahui berdasakan balasan komentar beberapa netizen.
@ys: “L itu lose, kak. Intinya Surabaya dianggap jelek atau kalah gitu. Kalau W itu win.”
@Gen Z: “L itu buruk banget, tapi aku lupa penjelasan pastinya.”
Dari arti sebenarnya inilah yang menyulut emosi warga Surabaya. Menurut mereka Surabaya adalah kota Pahlawan yang tidak pantas disebut sebagai kota terburuk.
Ucapan Bigmo ini bagi warga Surabaya khususnya sangat sensitif dan memicu kemarahan.
Fenomena ini mencerminkan bagaimana media sosial dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap suatu daerah.
Istilah “Kota Ter L” yang awalnya dianggap sebagai sindiran, kini menjadi bahan perbincangan yang memperlihatkan dinamika sosial dan budaya masyarakat Surabaya.
Reaksi dari tokoh publik seperti Armuji dan Chef Arnold menunjukkan bahwa fenomena ini tidak hanya menarik perhatian netizen, tetapi juga mempengaruhi figur publik dalam merespons isu yang berkembang di masyarakat.
Dengan semakin berkembangnya tren ini, masyarakat diharapkan dapat menyikapinya dengan bijak, tidak hanya sebagai bahan hiburan, tetapi juga sebagai refleksi terhadap identitas dan citra kota Surabaya di mata publik.***