SERAYUNEWS – TikTok kembali diramaikan dengan tren viral yang dikenal sebagai Virus Velocity TikTok.
Istilah ini sedang jadi omongan di kalangan pengguna platform milik ByteDance tersebut.
Terutama karena dikaitkan dengan video jedag-jedug yang memiliki efek slow motion yang estetik.
Namun, banyak yang salah paham dan mengira bahwa “Virus Velocity” adalah sebuah virus berbahaya yang menyerang aplikasi TikTok.
Padahal, faktanya tidak demikian. Lantas, apa sebenarnya arti Virus Velocity TikTok yang viral ini?
Virus Velocity TikTok adalah tren editing video yang menggunakan efek bawaan TikTok bernama “Velocity”.
Efek ini memungkinkan pengguna untuk memperlambat gerakan video (slow motion) dengan tampilan dramatis dan estetik.
Dalam tren ini, kreator TikTok biasanya menampilkan gerakan tangan atau ekspresi wajah yang unik.
Kemudian ditambahkan, efek Velocity pada frame tertentu supaya memberikan kesan jedag-jedug yang keren.
Istilah “Virus Velocity” muncul karena tren ini menyebar dengan sangat cepat di TikTok, layaknya virus yang menular.
Hal ini dipicu oleh banyaknya seleb TikTok yang ikut meramaikan tren ini.
Dengan demikian, pengguna lain ikut tertarik untuk membuat konten serupa.
Ditambah lagi, TikTok memiliki algoritma yang seringkali mempromosikan video dengan efek bawaannya, termasuk Velocity
Sehingga, pengguna yang membuat konten ini bisa saja lebih mudah masuk ke halaman For You Page (FYP) dan menjadi viral.
Tren ini awalnya dipopulerkan oleh para kreator terkenal di TikTok, yang kemudian diikuti oleh jutaan pengguna lainnya.
Gerakan yang sederhana namun estetik, dipadukan dengan efek slow motion Velocity, membuat video ini menarik untuk ditonton.
Penggunaan efek slow motion dengan jedag-jedug musik TikTok membuat penonton betah menonton hingga akhir.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, TikTok dikenal cenderung memprioritaskan video dengan efek bawaan seperti Velocity, sehingga semakin mudah masuk FYP.
Kemudian, aalasan lainnya yaknia danya lagu Velocity yaitu “OK!!” karya T2 yang di-remix menjadi jedag-jedug. Lagu terebut belakangan viral di TikTok.
Jadi kesimpulannya, Virus Velocity TikTok bukanlah virus yang berbahaya, melainkan tren editing video dengan efek slow motion yang sedang booming di TikTok pada tahun 2025.
Popularitasnya yang begitu cepat menyebar membuat tren ini disebut sebagai “Virus Velocity”.***