SERAYUNEWS – Tak sedikit orang yang bertanya-tanya apa perbedaan Paskah dan Jumat Agung.
Setiap tahun, umat Kristiani memperingati dua momen besar dalam iman mereka: Jumat Agung dan Hari Raya Paskah.
Kedua hari ini memiliki arti mendalam, bukan hanya sebagai bagian dari liturgi gereja, tetapi juga sebagai tonggak sejarah iman Kristiani.
Meskipun berdekatan dalam kalender, Jumat Agung dan Paskah memiliki makna yang berbeda namun saling berkaitan.
Keduanya adalah bagian dari satu rangkaian yang disebut Pekan Suci, yang menjadi puncak perayaan iman umat Katolik dan Kristen di seluruh dunia.
Jumat Agung diperingati setiap hari Jumat sebelum Paskah. Pada hari ini, umat Kristiani mengenang dan merenungkan penderitaan dan kematian Yesus Kristus di kayu salib.
Menurut Alkitab, Yesus disalibkan di Golgota setelah menjalani serangkaian penyiksaan dan pengadilan yang tidak adil. Kematian-Nya dianggap sebagai pengorbanan agung untuk menebus dosa umat manusia.
Di berbagai gereja Katolik maupun Protestan, Jumat Agung dirayakan dengan ibadah khusus, penuh keheningan, dan perenungan.
Tidak ada perayaan ekaristi (perjamuan kudus) pada hari ini, sebagai simbol kesedihan dan kehilangan. Bahkan, dalam beberapa tradisi, salib ditutupi kain hitam atau ungu sebagai simbol duka.
Ciri Khas Ibadah Jumat Agung
Pembacaan kisah sengsara dari Injil
Penghormatan terhadap salib
Doa-doa umat secara khusus
Liturgi yang tenang dan penuh refleksi
Tidak dilakukannya misa kudus seperti biasa
Jumat Agung adalah momentum untuk merenungi kasih yang besar dari Tuhan kepada umat manusia. Bahwa lewat penderitaan dan kematian-Nya, Yesus menunjukkan ketaatan mutlak kepada kehendak Bapa di surga.
Sementara itu, Hari Raya Paskah jatuh dua hari setelah Jumat Agung, tepatnya pada hari Minggu. Paskah adalah puncak dari seluruh rangkaian Pekan Suci, karena memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.
Kebangkitan ini merupakan dasar iman umat Kristiani, sebagaimana yang tertulis dalam 1 Korintus 15:17, “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu.”
Hari Paskah dirayakan dengan penuh sukacita karena menandai kemenangan atas dosa dan kematian. Kebangkitan Yesus menjadi harapan baru bagi umat manusia bahwa kehidupan kekal bersama Allah adalah nyata.
Ciri Khas Ibadah Paskah
Liturgi yang meriah dan penuh nyanyian pujian
Penggunaan warna putih sebagai simbol sukacita
Pembaharuan janji baptis
Penyalaan lilin Paskah (Lilin Eksultet)
Proses pembaptisan bagi para katekumen (calon anggota baru gereja)
Paskah bukan hanya tentang kebangkitan secara spiritual, tetapi juga simbol bahwa dalam hidup ini selalu ada harapan meskipun kita telah mengalami penderitaan dan kematian secara rohani atau moral.
Untuk memahami perbedaan dan keterkaitan antara Jumat Agung dan Paskah, penting untuk melihatnya dalam konteks Pekan Suci. Inilah urutan liturgis yang dijalani umat Katolik menjelang Hari Raya Paskah:
Minggu Palma: Menandai masuknya Yesus ke Yerusalem dengan dielu-elukan umat sebagai Raja Damai.
Kamis Putih: Mengenang Perjamuan Terakhir Yesus bersama para murid-Nya.
Jumat Agung: Mengenang penderitaan dan wafat Yesus di kayu salib.
Sabtu Suci (Vigili Paskah): Malam hening menanti kebangkitan Yesus.
Hari Minggu Paskah: Merayakan kebangkitan Yesus dari kematian.
Seluruh rangkaian ini memperlihatkan perjalanan spiritual dari penderitaan menuju kemenangan, dari kematian menuju kehidupan yang kekal.
Pemerintah Indonesia melalui SKB 3 Menteri menetapkan bahwa Jumat Agung dan Hari Raya Paskah adalah hari libur nasional. Ini menunjukkan penghargaan terhadap keberagaman agama di Tanah Air.
Pada tahun 2025 ini, Jumat Agung jatuh pada Jumat, 18 April 2025, sedangkan Hari Raya Paskah dirayakan pada Minggu, 20 April 2025.
Momen ini menjadi waktu bagi umat Kristiani untuk memperdalam iman, mengikuti rangkaian ibadah, serta berkumpul bersama keluarga dalam suasana spiritual yang mendalam.
Meski berbeda makna, Jumat Agung dan Paskah saling melengkapi dalam satu narasi besar keselamatan manusia menurut ajaran Kristiani.
Jumat Agung menyoroti pengorbanan, sedangkan Paskah merayakan kemenangan. Keduanya adalah fondasi utama dalam kehidupan rohani umat Kristiani yang mengingatkan akan kasih, harapan, dan janji kehidupan kekal.
Jadi, ketika seseorang bertanya apa perbedaan Paskah dan Jumat Agung, jawabannya bukan hanya sekadar “hari wafat” dan “hari bangkit”, tetapi lebih dalam: dua titik penting yang mengubah sejarah keselamatan umat manusia menurut iman Kristiani.
***