
SERAYUNEWS – Pertanyaan mengenai apakah Rizky Ridho menang Puskas semakin ramai diperbincangkan, terutama setelah pemain muda Indonesia tersebut mencetak sejarah sebagai pesepak bola Tanah Air pertama yang masuk dalam daftar nominasi Penghargaan Puskas FIFA 2025.
Sorotan publik tidak hanya menggambarkan kebanggaan nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana perjalanan seorang pemain muda Indonesia bisa menarik perhatian dunia sepak bola internasional.
Momentum ini membuka ruang apresiasi yang lebih luas terhadap perkembangan sepak bola nasional yang kian kompetitif.
Hingga kini belum ada konfirmasi resmi terkait pemenang Penghargaan Puskas 2025. Proses voting masih berjalan dan FIFA baru akan menetapkan pemenangnya setelah periode pemungutan suara ditutup.
Posisi Ridho sebagai salah satu nomine menjadi fase penting, mengingat pencapaiannya merupakan langkah bersejarah bagi Indonesia.
Mengutip informasi dari laman resmi FIFA, Puskas Award merupakan salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia sepak bola.
Penghargaan ini diberikan kepada pencetak gol terbaik dalam periode penilaian, dengan mempertimbangkan unsur estetika, kreativitas, serta konteks terjadinya gol tersebut.
Tahun ini terdapat 11 gol kandidat yang bersaing ketat, masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang menarik perhatian publik internasional.
Gol Rizky Ridho yang masuk daftar nominasi berasal dari pertandingan Persija Jakarta melawan Arema FC pada 9 Maret 2025.
Pada laga yang berlangsung dengan tensi tinggi tersebut, Persija bermain hanya dengan sembilan pemain.
Ridho melakukan intercept penting di wilayah pertahanan timnya, kemudian menggiring bola beberapa langkah sebelum melepaskan tendangan jarak jauh dari hampir setengah lapangan.
Bola meluncur keras dan langsung menjebol gawang Arema, membuat stadion bergemuruh.
Situasi pertandingan yang kritis, di mana Persija berada dalam tekanan besar—menjadi salah satu alasan gol tersebut dianggap memiliki nilai dramatik dan teknis yang kuat oleh publik internasional.
Inilah yang kemudian mengantarkan Ridho ke panggung nominasi Puskas, bersaing dengan pemain kelas dunia lainnya.
Perjalanan karier Ridho menuju penghargaan internasional ini merupakan buah dari dedikasi panjang sejak masa kecilnya.
Bermula dari lapangan-lapangan kecil di Surabaya, ia perlahan menembus level profesional hingga menjadi pilar lini belakang Persija Jakarta dan tim nasional Indonesia.
Dukungan keluarga juga menjadi fondasi penting dalam kariernya. Ridho bahkan mengungkapkan bahwa kabar mengenai pencalonannya pertama kali ia ketahui melalui pesan orang tuanya saat waktu subuh.
Reaksi masyarakat Indonesia pun sangat besar. Potongan video golnya menyebar luas di media sosial dan berbagai platform olahraga internasional.
Banyak yang menilai teknik tendangannya menunjukkan kualitas tinggi serta keberanian mengambil keputusan dalam momen krusial.
Dalam wawancara bersama FIFA, Ridho tetap menunjukkan kerendahan hati, menyampaikan bahwa masuk nominasi saja sudah menjadi pencapaian besar.
Selain itu, ia mengaku kerap mempelajari permainan bek-bek Eropa, termasuk gol-gol jarak jauh yang menjadi referensi bagi instingnya di lapangan.
Salah satu gol yang pernah menginspirasinya adalah tendangan jarak jauh milik Jordi Amat.
Bagi publik Indonesia, peluang Ridho di penghargaan Puskas memberikan kebanggaan tersendiri. Terlepas dari siapa pemenangnya nanti, langkah Ridho telah membuka peluang lebih luas bagi pesepak bola Indonesia untuk tampil di panggung dunia.
Nominasi ini menjadi bukti bahwa kualitas pemain lokal mampu bersaing di level internasional apabila diberi kesempatan dan dukungan yang tepat.
Momentum ini juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus mengasah kemampuan dan mengejar prestasi yang lebih besar.
Ridho sendiri menegaskan bahwa pencalonannya bukan akhir perjalanan, melainkan motivasi untuk membawa klub dan tim nasional Indonesia meraih pencapaian lebih tinggi.
Harapan publik kini tertuju pada hasil akhir voting. Apakah Rizky Ridho menang Puskas atau tidak, pencalonan ini telah membawa kebanggaan besar bagi Indonesia dan menjadi tonggak penting bagi masa depan sepak bola nasional.***