SERAYUNEWS-Argentina memastikan juara Copa America 2024 setelah di final mengalahkan Kolombia. Gol tunggal Argentina melalui Lautaro Martinez di menit 112.
Di babak pertama, Kolombia memang lebih banyak mengendalikan permainan. Mereka lebih banyak menguasai bola. Tak hanya itu, Kolombia juga lebih agresif di babak pertama.
Tercatat, Kolombia mampu membuat empat peluang mencetak gol ke gawang Argentina. Namun, tak ada gol yang tercipta. Sementara, Argentina di babak pertama hanya memiliki satu peluang mencetak gol ke gawang Kolombia.
Namun, di babak kedua Argentina coba bangkit. Pertandingan pun semakin seru. Sebab, Argentina dan Kolombia sama-sama bergantian menyerang. Argentina bahkan memiliki peluang bagus melalui tendangan Di Maria. Sayang tendangannya masih bisa ditepis kiper Kolombia.
Di menit 76 Argentina bisa membuat gol melalui Nico Gonzalez namun gol itu dianulir. Sebab, ada pemain Argentina yang berada di posisi offside. Sampai 90 menit kedudukan tetap 0-0. Pertandingan pun berlanjut ke babak perpanjangan waktu.
Argentina mampu mencetak gol melalui Lautaro Martinez di menit 112. Satu gol itu sudah cukup membawa Argentina menjadi juara.
Lionel Messi tidak bisa menyelesaikan laga final Copa America 2024 melawan Kolombia, Senin (15/7/2024) pagi WIB. Dia harus ditarik keluar di tengah babak kedua karena cedera. Messi digantikan Nico Gonzalez. Saat ditarik keluar Messi membanting sepatu lalu terlihat menangis sesenggukan.
Ini adalah kali pertama Messi tidak bisa main penuh di final ajang bersar bersama Argentina dalam waktu 90 menit karena cedera. Sebelumnya, Messi selalu bisa main di final sampai tuntas. Baik itu saat Argentina gagal atau saat menjadi juara.
Tak hanya Messi yang menangis, Di Maria pun menangis ketika ditarik keluar. Bedanya Di Maria menangis haru karena itu adalah laga pamungkasnya bersama Argentina. Dia akan pensiun dari timnas Argentina setelah Copa America 2024.
Di sisi lain, Lautaro Martinez membuat capaian istimewa di Copa America 2024. Dia menjadi topskor dengan lima gol. Ini menjadi istimewa karena Lautaro tak selalu menjadi pemain inti. Bahkan di final dia adalah pemain yang bermain dari bangku cadangan.