SERAYUNEWS – Belakangan ini, istilah Total Football ramai jadi perbincangan di media sosial.
Pasalnya, Total Football diprediksi akan menjadi gaya permainan yang diadopsi pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.
Namun, bagi sebagian orang, khususnya mereka yang awam, istilah ini mungkin terdengar asing dan sulit dipahami.
Untuk itu, berikut adalah pembahasan singkat soal konsep Total Football serta potensinya terhadap Timnas Indonesia.
Total Football adalah filosofi permainan sepak bola yang didasarkan pada prinsip bahwa setiap pemain lapangan tidak memiliki posisi tetap.
Berdasarkan informasi dari laman resmi FIFA, strategi ini menuntut kecerdasan permainan, kemampuan teknis yang tinggi, dan komunikasi yang solid antar pemain.
Dalam konteks menyerang, tujuan utama Total Football adalah memanfaatkan ruang di lapangan secara maksimal untuk menciptakan opsi umpan, menjaga penguasaan bola, dan membuka peluang mencetak gol.
Sebaliknya, saat bertahan, strategi ini bertujuan untuk mempersempit ruang permainan lawan.
Jadi, tim biasanya bermain dengan garis pertahanan tinggi, membatasi pergerakan lawan, dan menekan pemain lawan secara kolektif untuk merebut bola dengan cepat.
Ketika dijalankan dengan baik, Total Football bakal menggabungkan kelancaran serangan yang dinamis dengan pola bertahan yang intensif dan proaktif.
Filosofi ini tidak hanya menuntut kemampuan fisik yang kuat, tetapi juga mentalitas dan kecerdasan taktis yang tinggi.
Kedatangan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia membawa angin segar bagi dunia sepak bola nasional.
Legenda Timnas Belanda ini dikenal sebagai salah satu pemain yang memahami filosofi Total Football dengan sangat baik.
Ia diyakini bakal menciptakan gaya permainan yang agresif, dinamis dan kreatif.
Pengalaman serta kemampuannya di lapangan menjadikannya sosok yang diharapkan mampu mengangkat performa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi, apalagi pada bagian attacking-nya.
Mantan pelatih Timnas Curaçao ini juga diperkirakan tidak hanya akan menerapkan strategi Total Football, tetapi juga fokus mengembangkan mental pemain.
Meski strategi Total Football menawarkan potensi besar, penerapannya belum tentu gampang.
Pasalnay dibutuhkan waktu, konsistensi serta adaptasi dari para pemain untuk memahami serta menjalankan filosofi ini dengan baik.
Namun, dengan pengalaman Kluivert serta dukungan asistennya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, maka harapan akan kebangkitan sepak bola Indonesia lewat filosofi ini semakin terbuka lebar.
Lalu, apakah gaya permainan Total Football memang mampu membawa Timnas Indonesia masuk ke Piala Dunia? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Yang pasti, filosofi ini menawarkan peluang bagi Timnas untuk bermain lebih menyerang tanpa “parkir bus”.***