Purbalingga, serayunews.com – Sejumlah pondok pesantren terima bantuan peralatan produksi. Hal tersebut sebagai wujud dukungan Pemkab terhadap pengembangan ekonomi santri. Pasalnya, arus ekonomi dari kalangan santri dinilai sangat membantu perputaran ekonomi bangsa.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, Pemkab Purbalingga berkomitmen dalam pengembangan pendidikan di pondok pesantren (ponpes). Tak hanya soal pendidikan ilmu agamanya. Namun, lulusan santri akan lebih memiliki nilai jika bisa memiliki kemandirian ekonomi.
“Harapannya setelah lulus nanti, terjun ke masyarakat tidak hanya berbekal ilmu agama, namun juga kemampuan berwirausaha, sehingga akan bisa menciptakan kemandirian ekonomi,” kata Tiwi saat acara Halaqoh Ulama dan Tokoh Agama Kabupaten Purbalingga, di Ponpes Nuurul Quran, Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja, Sabtu (15/8).
Program pemberdayaan ekonomi santri, lanjut Tiwi, sangat baik untuk menghadapi era globalisasi saat ini. Arus ekonomi santri tentu sangat berpotensi, karena cenderung para kaum milenial. Gelombang santri di Indonesia, termasuk Purbalingga tergolong cukup kuat. Sehingga, akan sangat memberikan kontribusi bagi pemerintah dalam sektor perekonomian.
“Setelah dapat pelatihan dan peralatan, ke depan nanti kita juga bisa bantu permodalan agar bagaimana santri ini setelah selesai pendidikan bisa mandiri, paling tidak bisa cari pekerjaan sendiri atau membuka lapangan sendiri menjadi entrepreneur,” ujarnya.
Selain perhatian terhadap santri, pemkabjuga memperhatikan juga terkait dengan kesejahteraan terhadap guru-guru. Pemerintah tidak dapat berjalan dan bekerja sendiri tanpa dukungan elemen masyarakat utamanya para alim ulama. Seperti yang tercantum dalam visi Purbalingga yakni Purbalingga yang mandiri, berdaya saing menuju masyarakat sejahtera dan berakhlakul karimah.
“Sehingga perlu adanya sinergi antara para ulama, umaro, dan umat untuk mewujudkan Purbalingga yang Berakhlakul Karimah,” ujarnya.
Kyai Ma’ruf Salim atau yang akrab disapa Gus Salim selaku penggagas kegiatan Halaqoh mengatakan pesantren,TPQ, majelis talim dan madin menjadi lembaga pendidikan keagamaan yang teruji dalam rangka pembentukan karakter masyarakat yang berakhlak mulia. Para kyai dari pesantren, guru-guru TPQ, Majelis Talim dan madin dalam melaksanakan pendidikan keagamaan sesuai dengan visi misi Kabupaten Purbalingga.
“Dalam upaya merealisasikan visi misi tersebut Pemkab Purbalingga dibawah kepemimpinan bu Tiwi telah bersinergi dengan ponpes, majelis talim, madrasah diniyah dan tidak lepas dari peran para kyai,” kata Gus Salim.
Mengenai pengembangan ekonomi santri, sampai saat ini sudah muncul sejumlah produk dari beberapa sektor usaha. Mulai dari sektor peternakan, perikanan, produk makanan, sampai kerajinan. Bantuan modal, dan peralatan dinilai sangat membantu. Bahkan, akan sangat terbantu lagi dengan bantuan pemasaran.
“Selaras dengan harapan kami (pengasuh ponpes, red) setelah lulus nanti para santri bisa menciptakan kemandirian ekonomi, bahkan insya Allah bisa mengembangkan usahanya sehingga membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat,” katanya.
Tiwi diundang dan hadir dalam acara tersebut bersama Ketua DPD Partai Golkar Purbalingga Sudono. Tiwi dan Sudono juga merupakan Pasangan Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacabup dan Bacawabup) yang akan maju di Pilkada Purbalingga 9 Desember mendatang. (Amin)