SERAYUNEWS- Ayam merupakan sumber protein hewani favorit masyarakat karena harganya terjangkau dan mudah diolah.
Namun, belakangan ramai atlet binaraga di Malang Jawa Timur mengonsumsi ayam tiren alias ayam mati kemarin.
Menurut informasi yang dihimpun, mereka mengonsumsi ayam tiren bukan karena pilihan, melainkan karena keterbatasan anggaran gizi.
Padahal, kebutuhan nutrisi atlet binaraga jauh di atas rata-rata. Terutama dalam masa persiapan kompetisi jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX Tahun 2025.
Kasus ini menjadi sorotan karena ayam tiren bukan hanya melanggar etika perdagangan dan agama, tetapi juga berisiko menimbulkan penyakit serius.
Ayam tiren adalah ayam yang mati bukan karena proses penyembelihan yang wajar dan halal, melainkan karena sakit, stres, atau sebab lain sebelum dipotong.
Ayam ini tidak layak konsumsi karena berpotensi mengandung bakteri berbahaya dan racun yang tetap aktif meski telah dimasak.
Kenali ciri-ciri ayam tiren agar tak tertipu:
Mengonsumsi ayam tiren bukan sekadar soal selera, tapi menyangkut keselamatan jiwa. Berikut dampak kesehatannya:
1. Keracunan Makanan
Ayam tiren bisa mengandung Salmonella dan E. coli, yang menyebabkan:
2. Infeksi Saluran Pencernaan
Bakteri dari ayam tiren dapat memicu infeksi usus, sangat berbahaya bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan imun rendah.
3. Gangguan Organ Dalam
Ayam yang diawetkan dengan formalin bisa merusak:
4. Risiko Kanker
Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia berbahaya dalam ayam tiren, seperti pewarna tekstil dan pengawet ilegal, bisa meningkatkan risiko kanker.
Lindungi keluarga Anda dengan langkah berikut:
Pusat kesehatan harus aktif berkolaborasi dengan sanitarian dan lintas sektor untuk:
Waspadai ayam tiren sebelum jadi korban berikutnya! Kesehatan adalah investasi jangka panjang, jangan korbankan demi harga murah.
Jika merasakan gejala mencurigakan usai konsumsi ayam, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat.