SERAYUNEWS – Saat ini konflik antara Israel dan Palestina kembali memanas hingga menimbulkan banyak korban.
Berikut ini awal mula konflik Israel-Palestina berdasarkan sejarah. Konflik ini sudah terjadi sejak lama, lebih dari puluhan tahun yang lalu.
Belum lama ini konflik kembali memanas ketika pasukan Hamas menyerang Israel. Israel kemudian balas menyerang Gaza.
Gesekan yang kembali panas ini memicu beragam reaksi dari negara-negara di seluruh dunia. Masing-masing mengungkapkan pihak mana yang sedang dibelanya.
Namun, sebaiknya paham bagaimana awal mula konflik Israel-Palestina ini dapat terjadi. Simak berikut ini.
Deklarasi Belfour
Konflik kedua negara ini dimulai pada tanggal 2 November 1917 ketika Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour memberikan perintah kepada orang-orang Yahudi untuk mendirikan “rumah nasional” di Palestina.
Perintah tersebut termuat dalam surat yang diberikan kepala seorang tokoh komunitas Yahudi yang berada di Inggris, Lionel Walter Rothschild.
Tidak hanya itu saja, di dalam surat tersebut, pemerintah Inggris disebut akan ikut memfasilitasi pendirian rumah nasional tersebut. Surat inilah yang disebut dengan Deklarasi Balfour.
Kekerasan Meningkat
Orang-orang Yahudi datang secara besar-besaran ke Palestina dari Eropa pasca gerakan Nazi. Lalu di tahun 1936 hingga 1939, terjadi peningkatan ketegangan yang memicu Pemberontakan Arab.
Komite Nasional Arab meminta warga Palestina untuk melakukan pemogokan umum untuk memprotes kolonialisme Inggris dan makin banyaknya kaum Yahudi yang masuk ke wilayah mereka.
Pemogokan ini ditumpas oleh Inggris dengan penangkapan massal dan penghancuran rumah-rumah.
Tahun 1937,pemberontakan kembali dilakukan yang kali ini menargetkan Inggris dan kolonialismenya.
Tahun 1939, Inggris bersama kaum Yahudi membentuk kelompok bersenjata.
Resolusi PBB
Tahun 1947, populasi Yahudi di Palestina semakin banyak hingga mencapai 33%. Sementara, lahan yang mereka miliki hanya 6% saja.
PBB mengusulkan pembagian wilayah Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi. Namun, Palestina menolak dengan alasan wilayah mereka yang akan dibagikan ke Yahudi adalah 56% tanah dan didominasi wilayah subur.
Peristiwa Nakba
Pihak militer Israel telah bergerak memulai operasi militer sebelum Mandat Kekuasaan Inggris berakhir pada 14 Mei 1948. Desa-desa Palestina dihancurkan untuk memperlebar perbatasan Israel.
15 Mei 1948, setelah melakukan pembunuhan besar-besaran di pinggiran Yerusalem, negara Israel berdiri.
Januari 1949, Israel memutuskan gencatan senjata dengan Mesir, Lebanon, Yordania, dan Suriah.
Majelis Umum PBB juga telah mengumumkan bahwa rakyat Palestina yang mengungsi sudah bisa kembali.
Demikianlah awal mula konflik Israel-Palestina. Setelah tahun 1948, masih banyak peristiwa-peristiwa lain yang merupakan lanjutan dari konflik-konflik di atas.***