Cilacap, Serayunews.com-Masyarakat maupun pengunjung pantai di wilayah Cilacap harus mewaspadai adanya ubur-ubur atau rawe yang bermunculan di sepanjang pantai. Ubur-ubur warna biru berukuran kecil-kecil dan bergelembung ini bisa menyengat manusia.
Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono mengatakan jika rawe atau ubur-ubur berwarna biru biasa keluar di musim angin timuran, seperti saat ini. Rawe ini biasa mengambang di laut, maupun menepi di sepanjang pantai.
“Saya menghimbau kepada orang tua agar anak-anaknya tidak bermain di pinggir pantai, selain ada gelombang tinggi, angin kencang, juga ada rawe atau ubur-ubur biru yang bisa menyengat dan sangat membahayakan,” katanya.
Pasalnya, anak-anak cenderung tertarik dengan bentuk ubur-ubur yang unik, dan bergelembung, sehingga menganggap rawe adalah mainan. Sehingga ingin memegang atau menginjak untuk meletuskan gelembung ubur-ubur.
Bahkan, Jumat pagi dia juga tersengat oleh rawe, saat akan melakukan evakuasi kapal Ana Rizki 23 di Pantai Teluk Penyu. Menurutnya jika disengat rawe membuat gatal, dan rasanya panas.
“Rasanya gatal, kalau punya alergi bisa lebih bahaya, bahkan bisa menyebabkan kejang, Jika tersengat maka lebih baik langsung ditangani tenaga medis,” katanya.
Salah satu warga Cilacap Rahmi mengaku pernah tersengat rawe saat bermain air di pantai Jalan Kalimantan Cilacap. Dia mengaku tidak tahu jika ada rawe.
“Tersengat di kaki, rasanya gatal dan panas, tidak tahu ada rawe, karena di air. Tiba-tiba ada yang menyengat,” ujarnya.