Banjarnegara, serayunews.com
Dalam praktiknya sistem investasi ini menjual tiga jenis investasi, yakni lelang arisan, investasi, serta onepay dengan nilai rata rata investasi sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per slot.
DM warga Banjarnegara yang menjadi korban dugaan arisan bodong ini mengaku awalnya ikut investasi karena adanya keuntungan yang besar. Sebagai contoh, untuk jenis onepay, sistem investasi yang dibanderol Rp 500 ribu per slot bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp 100 ribu dalam 8 hari.
“Awalnya lancar, tetapi sejak Agustus lalu, pembayaran bagi hasil investasi maupun arisan macet, alasannya uang tersebut masih diputar dan macet di peminjam. Namun saat kami mintai data peminjam, pengelola investasi tidak dapat menunjukkan,” katanya.
Dikatakannya, dengan adanya dugaan tersebut, sejumlah korban yang mencapai lebih dari 50 orang ini mengadu ke Polsek Kota Banjarnegara. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan terkait kasus tersebut.
Menurutnya, kasus ini sebenarnya sudah akan dilakukan mediasi oleh pihak Polsek Banjarnegara, namun hingga saat ini belum ada kejelasan terkait uang para nasabah.
“Saya sendiri ada sekitar Rp 25 juta, saya cuma ingin uang kembali,” ujarnya.