Cilacap, Serayunews.com-Hujan deras mulai mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, bahkan pada Selasa (22/9/2020) hujan dengan intensitas sedang sudah mulai terjadi. Hal ini dikarenakan wilayah Cilacap sudah memasuki musim Pancaroba, atau peralihan dari musim kemarau menuju ke musim penghujan.
Berdasarkan pengamatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Cilacap, hujan yang terjadi pada Selasa, Cilacap kota 49 mm, Jeruk Legi 40 mm, Adipala 50 mm, Maos 27 mm, Nusawungu 10 mm, Gandrungmangu 13 mm, Sidareja 9 mm, Kedungreja 5 mm.
“Secara umum akumulasi jumlah curah hujan maksimum masih dibawah 50 mm sehingga masih dalam kategori hujan ringan hingga sedang,” ujar Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo, melalui rilis yang dikirimkan, Selasa.
Menurutnya, hujan yang terjadi dipicu oleh beberapa faktor, antara lain kondisi atmosfer yang labil, adanya fenomena gelombang Rossby Ekuatorial dan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi). Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan dan hujan.
Teguh mengatakan jika musim pancaroba ini dicirikan dengan kondisi hujan tidak merata dengan intensitas curah hujan sedang hingga lebat dalam durasi yang singkat disertai petir.
“Sehingga perlu kewaspadaan terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang serta terjadinya angin puting beliung,” ujarnya.
Untuk prakiraan awal musim penghujan di Cilacap pada umumnya antara Oktober Dasarian I untuk wilayah Cilacap Bagian Selatan, serta Oktober Dasarian II untuk sebagian besar wilayah Cilacap. Sifat hujan musim penghujan diprakirakan antara Normal hingga di Atas Normal.
Angin Kencang Ratakan Rumah di Sudagaran Sidareja
Sementara itu, angin kencang juga telah terjadi di Dusun Ciwelutan Desa Sudagaran Kecamatan Sidareja pada Senin (21/9/2020). Angin kencang yang terjadi sekitar Pukul 12.30 WIB menyebabkan rumah milik Teguh (44) yang terbuat dari kayu roboh dan rata dengan tanah. Diprediksi kerugian dan kerusakan yang terjadi sekitar Rp 18.500.000.
Kasi Trantibum Kecamatan Sidareja Nanag Tri dalam laporannya menyatakan jika sudah melakukan pendataan, inventarisir kebutuhan dan juga menyiapkan bantuan darurat berupa bahan bangunan rumah dan non permakanan.
“Kebutuhannya berupa bahan bangunan rumah untuk rehab rumah karena rumah roboh, sementara satu keluarga yang terdiri dari empat jiwa harus mengungsi di rumah keluarga,” katanya.