SERAYUNEWS – Kumpulan bacaan dzikir pagi petang yang bisa diamalkan umat Islam. Allah SWT memberikan berkah, rezeki, serta kebaikan.
Umat manusia senantiasa bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT. Caranya dengan berdoa dan berzikir.
Berzikir juga dapat dilakukan untuk memohon berkah hidup, perlindungan, hingga kesehatan. Manusia tak lepas dari kejahatan atau keburukan yang tidak terduga.
Kita senantiasa memohon rezeki yang halal dan dijauhkan dari godaan setan maupun bahaya. Berikut ini kumpulan dzikir yang bisa dilakukan pagi dan petang.
اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ أَمْسَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
Arab latin: Allaahumma maa ash-baha bii min ni’matin au bi ahadin min khalqika fa minka wahdaka laa syariika laka falakal hamdu walakasy-syukru
“Ya Allah, kenikmatan yang aku atau salah seorang dari makhluk-Mu berpagi hari (bersore hari) dengannya adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan rasa syukur.”
يَا رَبِّي لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ
Arab latin: Yaa rabbi lakal hamdu kamaa yanbaghii li jalaali wajhika wa a’zhiimmi sulthaanik
Artinya: “Ya Tuhanku, Segala puji bagi-Mu sebagaimana seyogyanya kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu.”
لِلّٰهِ مَا فِي السَّمٰوٰتِ وَمَا فِي الْاَرْضِۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗفَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَآءُ ۗوَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ ٢٨٤ اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَ ۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓىٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا ۗغُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ࣖ ٢٨٥ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗلَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗرَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَاْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَاۚ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ ٢٨٦
Arab latin: lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa in tubdụ mā fī anfusikum au tukhfụh, yuḥāsibkum bihillāh, fa yagfiru limay yasyau wa yu’ażżibu may yasya, wallāhu ‘alā kulli syaiing qadīr āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihī mir rabbihī wal-muminụn, kullun āmana billāhi wa malāikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā mak tasabat, rabbanā lā tuākhiznā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrā kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā wagfir lanā war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menampakkan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya, (mereka mengatakan), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya’, dan mereka mengatakan, ‘Kami dengar dan kami taat.’ (Mereka berdoa), ‘Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.’ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampuni kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.'”
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ ۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ ۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥
Arab latin: qul a’ụżu birabbil-falaq, min syarri mā khalaq, wa min syarri gāsiqin iżā waqab, wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad, wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'”
***