SERAYUNEWS- Perjalanan konvoi truk tronton yang mengangkut tabung autoclave berukuran raksasa dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, menuju Banjarnegara, Jawa Tengah, menarik perhatian publik.
Tabung dengan panjang sekitar 40 meter dan berat mencapai 60 ton ini berguna sebagai mesin autoclave atau oven dalam produksi bata ringan (hebel) di Pabrik Blesscon Banjarnegara.
Mengangkut muatan besar dan panjang, memerlukan perencanaan matang, terutama dalam hal pengisian bahan bakar minyak (BBM).
Truk-truk tersebut melaju dengan kecepatan antara 5 hingga 30 km/jam, sehingga konsumsi BBM menjadi faktor krusial.
Lalu, bagaimana strategi yang dilakukan para pengemudi truk pengangkut autoclave untuk pengisian BBM?
Untuk memastikan perjalanan lancar, pengisian BBM dilakukan dengan berbagai strategi khusus.
1. Pengisian di Rest Area Terpilih
Truk-truk besar biasanya berhenti di rest area yang memiliki fasilitas pengisian BBM yang memadai.
Lokasi rest area tentunya perlu yang berukuran luas dan nyaman untuk manuver kendaraan berat.
2. Pengisian di Luar Jam Operasional Padat
Pengisian BBM dilakukan pada malam hari atau dini hari untuk menghindari antrean dan meminimalkan gangguan lalu lintas.
3. Koordinasi dengan SPBU Setempat
Sebelum tiba di lokasi pengisian, tim logistik melakukan koordinasi dengan SPBU setempat untuk memastikan ketersediaan BBM dan ruang yang cukup untuk manuver truk berukuran besar.
4. Penggunaan Mobil Tangki Khusus
Dalam beberapa situasi, pengisian BBM mendatangkan mobil tangki khusus ke lokasi truk berhenti, terutama jika akses ke SPBU sulit terjangkau oleh truk berukuran besar.
Perjalanan truk pengangkut tabung berukuran panjang 40 meter, diameter 3 meter, dan bobot 60 ton dari Semarang ke Banjarnegara ini akan memakan waktu hingga dua pekan.
Konvoi ini hanya beroperasi pada malam hari untuk menghindari kemacetan dan risiko kecelakaan. Selain itu, rute perjalanan melalui Tol Semarang-Solo-Yogyakarta dan Kulonprogo.
Kemudian, truk melintasi jalur Purworejo, Kebumen, Banyumas, hingga menuju Banjarnegara. Pemilihan rute ini bertujuan menghindari medan yang berat seperti tanjakan dan turunan curam.
Pengangkutan tabung autoclave raksasa ini bukan hanya menantang dari segi logistik, tetapi juga memerlukan perencanaan detail dalam hal pengisian BBM.
Koordinasi yang baik antara tim pengemudi, pengelola SPBU, serta pihak berwenang memastikan perjalanan panjang ini dapat berjalan lancar dan aman.***