SERAYUNEWS- Perjalanan iring-iringan truk tronton pengangkut tabung autoclave raksasa, menarik perhatian masyarakat saat melintasi jalur dari Semarang menuju Banjarnegara.
Tabung berukuran panjang 40 meter, diameter 3 meter, dan bobot 60 ton ini diangkut oleh 13 truk tronton dalam perjalanan yang diperkirakan memakan waktu dua pekan.
Mengemudikan truk dengan muatan sebesar ini memerlukan keahlian khusus.
Para pengemudi Optimus Prime harus memiliki kemampuan manuver tinggi untuk mengendalikan kendaraan sepanjang 40 meter dengan muatan berat.
Mereka dituntut untuk mampu mengatasi berbagai tantangan di jalan, seperti tikungan tajam, tanjakan, dan jalan sempit.
Selain itu, pengemudi harus memiliki pengetahuan mendalam tentang teknik pengangkutan barang berukuran besar.
Penting juga pengemudi truk Optimus Prime pengangkut autoclave raksasa aktif berkoordinasi dengan tim pengawalan, serta pihak berwenang untuk memastikan keselamatan selama perjalanan.
Untuk mengoperasikan truk dengan muatan khusus seperti ini, pengemudi wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) kelas B2 Umum.
SIM ini khusus diperuntukkan bagi pengemudi yang mengoperasikan kendaraan dengan berat lebih dari 3.500 kg, termasuk kendaraan dengan trailer atau gandengan.
Selain memiliki SIM B2 Umum, pengemudi juga harus melalui pelatihan khusus dan memiliki sertifikasi terkait pengangkutan barang berukuran besar atau berat.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengemudi memiliki kompetensi dalam menangani muatan tidak biasa, seperti tabung autoclave raksasa.
Selama perjalanan, konvoi truk ini menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah ketika empat truk pengangkut tabung raksasa terjebak di tol Jogja-Solo, tepatnya di ruas Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten, sejak 13 Februari 2025.
Truk-truk tersebut mengalami kesulitan untuk keluar di gerbang tol Ngawen. Ukuran muatan besar, sehingga harus mencari alternatif keluar di gerbang tol Prambanan.
Selain itu, perjalanan konvoi ini hanya berlangsung pada malam hari untuk menghindari kepadatan lalu lintas dan meminimalisir gangguan bagi pengguna jalan lain.
Koordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas perhubungan setempat sangat penting dalam memastikan kelancaran perjalanan, termasuk pengaturan lalu lintas dan penutupan sementara jalan di beberapa titik.
Kehadiran konvoi truk pengangkut tabung autoclave raksasa ini menarik perhatian masyarakat di sepanjang rute perjalanan.
Banyak warga yang mengabadikan momen langka ini dan membagikannya di media sosial, menjadikannya viral dalam waktu singkat.
Meskipun demikian, masyarakat perlu tetap berhati-hati dan mematuhi arahan petugas demi keselamatan bersama saat menyaksikan konvoi ini.
Pengangkutan tabung autoclave raksasa ini merupakan bagian dari proyek pembangunan pabrik batu bata ringan di Purwonegoro, Banjarnegara.
Keberhasilan pengiriman ini tidak lepas dari keahlian para pengemudi truk Optimus Prime yang mampu mengatasi berbagai tantangan di lapangan. Selain itu, koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait juga menjadi faktor pendukung.***