SERAYUNEWS–Perkembangan dunia digital, pada akhirnya berdampak juga terhadap dunia kerja. Karenanya, menyiapkan generasi muda yang mandiri serta memiliki rasa percaya diri berbekal dengan pengetahuan tentang digital marketing, menjadi salah satu poin yang harus terwujud.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Banyumas, Dodet Suryondaru Maduranto di acara pelatihan teknologi informasi dan komunikasi digital marketing di SMA Negeri 1 Jatilawang, Rabu (9/8/2023). Para siswa tampak antusias menyimak materi dari wakil rakyat dari Fraksi Golkar ini.
“Perkembangan digital merupakan tuntutan zaman, terlebih waktu era pademi lalu, dunia digital berkembang sangat pesat. Melalui pelatihan ini, saya berkeinginan membangun kemandirian serta rasa percaya diri pada siswa-siswa kelas 12 yang sebentar lagi akan lepas dan bagi yang tidak melanjutkan kuliah, tentunya akan dihadapkan pada dunia kerja,” jelasnya.
Dodet menyebut, generasi muda harus dipersiapkan sedini mungkin dengan bekal pengetahuan digital marketing, supaya mereka bisa berinovasi membuka peluang kerja sendiri.
“Saat ini sebagian bermedia sosial sebagai sarana untuk eksis, itu tidak salah, justru menjadi modal awal untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Hal pertama yang harus dimiliki oleh seorang pelaku bisnis di dunia maya adalah harus percaya diri,” tuturnya.
Untuk memulai bermedia sosial yang positif dan menarik follower, Dodet menyarankan siswa agar memanfaatkan bulan Agustus ini untuk membuat tayangan-tayangan yang menarik dan mengedukasi masyarakat. Mengingat banyak perlombaan-perlombaan unik yang dilakukan masyarakat dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI.
Sementara itu, pemateri Adies Saputra menyampaikan tentang perbedaan digital marketing dengan tradisional marketing. Menurutnya, untuk membangun bisnis digital marketing, terlebih dahulu harus memahami audiens mulai dari tingkat usia, gender, sosial ekonomi dan lainnya. Setelah itu, juga harus dipahami terkait ketertarikannya dan perilaku konsumen.
“Yang juga harus kita perhatikan adalah brand positioning, dimana pesan yang kita sampaikan sederhana namun bisa tersampaikan secara utuh, jadi tidak rumit apalagi sampai sulit dipahami,” terangnya.
Salah satu siswa, Devia mengaku mendapatkan banyak pencerahan setelah mengikuti pelatihan. Selama ini, ia bermedsos hanya sebatas untuk pasang status serta melihat hal-hal yang disukainya. Setelah menyimak pelatihan dari Dinkominfo Kabupaten Banyumas ini, ia tercerahkan dan mempunyai tujuan lain yang lebih positif dalam bermedsos.
“Sekarang memang saya belum bisa berjualan di medsos, karena belum punya produk yang dijual, tetapi saya bisa mengawali dengan berusaha menambah follower. Jadi nanti ketika tiba saatnya berjualan, akun saya sudah eksis dan punya banyak follower, tentunya harus dimulai dengan posting hal-hal yang menarik dan positif,” tuturnya.