Banjarnegara, serayunews.com
Jalinan kerjasama antara Kadin dengan pendamping desa ini sebagai tindak lanjut dan upaya Banjarnegara untuk keluar dari zona merah kemiskinan yang ada di Jawa Tengah. Untuk itu, diperlukan langkah strategis dalam mengentaskan kemiskinan yang ada di Banjarnegara.
Ketua Kadin Banjarnegara Akhmad Fajar mengatakan, Banjarnegara masih dalam zona kemsikinan ekstrem di Jawa Tengah bersama dengan Kabupaten Banyumas, Brebes, Pemalang, dan Kebumen. Sehingga harus ada sinergitas semua pihak agar geliat ekonomi dapat bangkit yang dimulai dari perdesaan.
“Bersama pendamping desa, kita mulai petakan potensi, mulai dari UMKM, wisata, hingga potensi unggulan pertanian. Jika sudah dilakukan, maka kami akan mendampingi para pelaku usaha dalam membuka pasar, termasuk memanfaatkan teknologi digital,” ujarnya.
Selain itu, Kadin Banjarnegara juga mulai melakukan terobosan dengan menjalin kerjasama bersama para buyer pertanian untuk kepentingan ekspor. Beberapa potensi unggulan di antaranya mocaf, kopi, dan lainnya.
Dikatakannya, sebagian besar masyarakat Banjarnegara adalah petani. Sehingga harus ada kolaborasi eduwisata pertanian sebagai upaya untuk mendongkrak ekonomi masyarakat Banjarnegara, mulai dari produksi, olahan dan pemasaran.
“Kalau tiga aspek ini bergerak, maka perekonomian akan meningkat, dan tentunya ini akan berimbas pada pengentasan kemiskinan di Banjarnegara,” ujarnya.