Kroya, serayunews.com
Hal itu seperti pernyataan Camat Kroya Budi Narimo. Ia mengatakan, pihaknya saat ini fokus kepada penanganan pasca banjir di wilayahnya. Penanganan itu seperti mengadakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis kepada warga yang terdampak banjir.
“Banjir mulai surut, masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing. Sekarang penanganannya kami sedang mengadakan pengobatan-pengobatan gratis, karena warga terserang gatal dan batuk,” ujar Budi Narimo saat dikonfirmasi, Selasa (11/10/2022).
Adapun pengobatan dengan melibatkan Tim Medis Puskesmas setempat, yang berlangsung di sejumlah titik area banjir.
Sementara itu, warga yang kembali ke rumah pun mulai membersihkan bekas lumpur banjir yang sempat merendam rumah warga.
“Sudah tidak ada pengungsi, saat ini paling ada genangan tinggal sedikit sekitar 10 sentimeter di halaman rumah, jadi sudah berani pulang ke rumah,” ujarnya.
Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan logistik, dapur umum yang ada masih untuk membantu pemenuhan makanan warga pada masa pemulihan pasca banjir.
“Logistik masih di-supply karena mereka tidak bisa bekerja dan sebagainya, untuk dapur umum masih tetap berfungsi (berjalan),” ujarnya.
Untuk kerugian material masih dalam perhitungan, sementara ini belum ada dampak kerusakan rumah maupun lahan pertanian. Sebab, sebagian besar di wilayah Kroya belum mulai tanam padi.
“Antisipasinya, saya woro-woro ke kepala desa, hujan ekstrem informasinya masih berpotensi hingga tanggal 15 Oktober, untuk waspada,” tutupnya.
Sebelumnya, musibah banjir di wilayah Kecamatan Kroya melanda empat desa seperti Gentasari, Mujur, Mujur Lor, dan Sikampuh. Dari empat desa itu ada dua desa yang masyarakatnya mengungsi yakni Gentasari dan Mujur.