
SERAYUNEWS – Dunia pendidikan di Banyumas kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui sosok Satria Ashby Nata, siswa kelas 3 SDN 1 Kranji Purwokerto.
Meski masih duduk di bangku sekolah dasar, Satria berhasil mengharumkan nama daerah dengan meraih medali pada berbagai ajang internasional bidang matematika.
Ketekunan, rasa ingin tahu, dan kecintaannya pada ilmu membuat perjalanan pendidikannya melesat jauh hingga kancah global. Prestasi tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa siswa daerah juga mampu bersaing di tingkat dunia.
Sejak duduk di kelas awal, Satria sudah menunjukkan minat besar terhadap pelajaran berhitung. Rasa ingin tahu yang tinggi membuatnya tidak cepat puas hanya dengan belajar di kelas.
Dengan dukungan orang tua dan guru, ia mulai mengikuti berbagai perlombaan akademik secara mandiri.
Perjuangan itu membuahkan hasil. Pada ajang Singapore Mathematics Challenge (SMC) tingkat internasional yang digelar daring, Satria berhasil meraih medali emas.
Tak lama berselang, ia kembali mencetak prestasi serupa pada Asian Science & Math Olympiad (ASMO) Global Round, juga dengan raihan medali emas.
Prestasi berikutnya datang melalui SEAMO (Southeast Asian Mathematical Olympiad) Heat Global Round di Yogyakarta, di mana ia berhasil membawa pulang medali perak. Rangkaian capaian tersebut membuatnya semakin percaya diri.
Tahun ini, Satria bersiap mengikuti beberapa kompetisi besar lainnya, antara lain:
Menariknya, Satria tercatat sebagai satu-satunya wakil dari SD Negeri di Jawa Tengah, sekaligus satu-satunya peserta dari SD Negeri di Indonesia pada ajang internasional tersebut.
Orang tua menjadi bagian penting dari perjalanan prestasi Satria. Mereka bangga dan terus memberi ruang bagi Satria untuk berkembang.
“Saya bangga, terhadap Satria, bagaimana dia belajar, apapun yang dia perjuangkan, saya dukung terus. Dan saya sangat bangga terhadap progres perkembangan Satria yang sangat luar biasa. Tepat semangat, tetap totalitas, tetap jaga kedisiplinan untuk terus maju dalam berolimpiade matematika. Mama loves you boy,” ujar Lidia, ibu Satria, saat diwawancarai SerayuNews.
Semangat belajar dan kedisiplinan itulah yang menjadi contoh bagi anak-anak lain untuk berani bermimpi dan berusaha lebih jauh.
Pihak keluarga berharap ada dukungan lebih luas dari masyarakat maupun pemerintah daerah, mengingat beberapa kompetisi internasional membutuhkan biaya perjalanan dan persiapan yang cukup besar.
Meski tantangan tidak sedikit, semangat Satria tidak pernah padam. Ia terus belajar tanpa pamrih, meyakini bahwa ilmu dan kerja keras adalah investasi yang tidak akan sia-sia.
Kini, langkah Satria menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dari meja belajar di rumah hingga panggung olimpiade internasional, ia membawa pesan sederhana: anak daerah pun bisa bersaing dan berprestasi di dunia internasional.
Dengan doa, usaha, dan dukungan banyak pihak, Satria Ashby Nata bukan hanya membanggakan keluarga dan sekolahnya, tetapi juga menjadi simbol harapan baru bagi Banyumas dan Indonesia.