Tercatat sebanyak 15.059 Kepala Keluarga terdampak dan sekitar 1.552 jiwa mengungsi di sejumlah tempat yang sudah disiapkan.
Dapur umum pun sudah didirikan di lokasi-lokasi pengungsian untuk memberikan bantuan makanan kepada masyarakat yang terdampak.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy merinci, untuk Kecamatan Kroya, banjir menggenangi enam desa, yakni Gentasari, Kedawung, Mujur Lor, Mujur, Sikampuh dan Buntu.
Untuk Desa Gentasari ada sebanyak 1.154 KK dengan 4207 jiwa terdampak dan 40 KK diantaranya mengungsi di MI Muhammadiyah Gentasari.
Untuk Desa Kedawung ada sebanyak 47 KK dengan 188 jiwa terdampak, namun tidak ada pengungsian. Desa Mujur Lor sebanyak 685 KK dengan 2150 jiwa terdampak, dengan 76 Jiwa mengungsi di Masjid Al-Ikhlas.
Desa Mujur ada 781 KK terdampak, Desa Sikampuh ada 586 KK terdampak dan Desa Buntu ada 286 KK terdampak. Kondisi air juga sudah mulai surut.
Banjir di Kecamatan Sampang menimpa Desa Karangasem dengan 80 KK terdampak.
Banjir juga melanda enam kecamatan di Sidareja. Sebanyak 840 KK di Desa Sidareja terdampak. Sebanyak 115 KK dengan 268 Jiwa mengungsi.
Desa Gunungreja ada 1.385 KK terdampak, dan 22 KK dengan 80 jiwa mengungsi di Balai pertemuan Kantor KB Sidareja. Banjir di Desa Sidamulya berdampak pada 224 KK dan 9 KK atau 32 Jiwa mengungsi.
Selanjutnya banjir juga menimpa Desa Sudagaran dan ada sekitar 1500 KK terdampak, serta 26 KK atau 86 jiwa mengungsi. Desa Tinggarjaya merendam 53 KK, serta Desa Tegalsari ada sebanyak 1.428 KK terdampak dengan 7 KK 20 jiwa mengungsi.
Hujan deras yang terjadi pada Senin malam, juga menyebabkan banjir di Kecamatan Bantarsari dan menerjang 7 desa, sehingga menyebabkan sedikitnya 3.060 kepala keluarga terdampak.
Pengungsian berada di Desa Kamulyan dan ada sebanyak 100 KK mengungsi di masjid Al Furqon, serta di Desa Rawajaya ada sebanyak 450 KK terdampak, 150 KK diantaranya mengungsi di Rumah pak Nasimin.
Sedangkan desa lainnya, seperti Cikedondong, Bantarsari, Kedungwadas, Bulaksari, Babasari, warga masih bertahan di rumah.
Tiga desa di Kecamatan Kedungreja juga terdampak banjir. Desa Rejamulya ada 25 KK terdampak, Desa Bangunreja 532 KK terdampak, dan Deda Ciklapa ada 18 KK terdampak. Belum ada pengungsian di desa tersebut.
Desa Layansari Kecamatan Gandrungmangu terendam banjir akibat tanggul jebol, dan berdampak pada 700 KK, serta sebanyak 700 jiwa mengungsi. Selain itu, meluapnya sungai Darmaji menyebabkan satu orang meninggal dunia dan satu masih dalam pencarian.
Di Kecamatan Cipari, banjir menerjang Desa Mulyadadi ada 80 KK terdampak, dan 80 KK di Desa Caruy. Belum ada pengungsian pada dua desa tersebut.
Di Kecamatan Wanareja ada dua desa yang tergenang, yakni 544 KK di Desa Tarisi dan 763 KK di Desa Purwasari.
Dua desa di Kecamatan Majenang, Desa Padangsari sebanyak 60 KK terdampak. Selain itu tanggul Sungai Cikawung jebol menyebabkan 5 Hektar sawah terendam, 10 hektar perkebunan dan 7 kolam ikan terendam. Serta Desa Mulyasari ada 125 KK terdampak.
Bencana banjir juga menyebabkan Desa Kawunganten Kecamatan Kawunganten terendam. Sedikitnya ada 16 unit rumah dengan 23 KK terdampak akibat meluapnya sungai Jaka Denda.
BPBD bersama dengan para relawan telah melakukan evakuasi menggunakan perahu karet terhadap warga yang masih bertahan di rumah.
Selain itu, juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait dengan pendistribusian bantuan logistik sembako untuk penanganan warga yang mengungsi.
“Kami juga membuka dapur umum, serta menstandby kan mobil dapur BPBD Kabupaten Cilacap dan 2 (dua) unit peralatan Dapur Portable,” katanya.
Tanah Longsor Terjang Dua Kecamatan
Selain bencana banjir, hujan deras yang terjadi pada Senin (16/11/2020) juga menyebabkan tanah longsor yang menlnimpa rumah warga maupun di jalan raya. Dilaporkan ada dua kecamatan yang terjadi tanah longsor.
Kecamatan Cimanggu menimpa empat desa, yakni Deda Panimbang, Bantarpanjang, Bantarmangu dan Mandala.
Sedikitnya menyebabkan satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dua rumah rusak ringan, satu toko rusak berat, dua rumah terancam lingsor, duantebing longsor, satu turap longsor dan jalan dusun mengalami kerusakan.
Tanah longsor juga terjadi di Desa Gunubg Telu Kecamatan Karangpucung pada Selasa (17/11/2020) sekitar pukul 1.00 WIB.
Akibat longsor tersebut, empat rumah roboh, dua rumah rusak berat, satu ruang kelas di SMP Satu Atap Gunung Telu roboh, dan 24 rumah rusak ringan. Selain itu juga menyebabkan satu titik tanggul sungai Blisuk-Cileduk Gunungtelu jebol dan 50 Ha Sawah tergenang.
Baca Juga : Cilacap Dikepung Bencana, Dari Banjir Bandang Hingga Tanah Longsor Ancam Pemukiman Warga
“Warga yang rumahnya dalam kondisi roboh dan rusak berat mengungsi di rumah tetangga atau keluarga, ada sebanyak 31 jiwa yang mengungsi,” ujar Camat Karangpucung Martono.
Longsoran juga terjadi di Desa Tayem. Setidaknya ada dua titik jalan desa amblas, satu rumah terancam, tujuh rumah rusak ringan dan ada 6 titik tebing longsor. Di Desa Karangpucung ada 17 unit rumah terancam longsoran dan di Desa Pangawaren ada 8 unit rumah terancam.