Banjarnegara, serayunews.com
Ungkapan tersebut disampaikan Ketua SGN Jawa Tengah KH M. Chamzah Hasan saat pertemuan SGN yang dilakukan di Ponsok Pesantren Tanbihul Ghofiliin Banjarnegara, Kamis (7/10/2021).
Menurutnya, saat ini keperungurusan definitif SGN sudah sampai pada tingkat desa dan tersebar di sejumlah penjuru nusantara.
“Karena masih pandemi, pertemuan kali ini hanya diikuti oleh 9 kabupaten di Jawa Tengah, dalam pertemuan ini juga menegaskan bahwa SGN tidak memiliki afiliasi politik dengan partai politik manapun,” katanya.
Selain itu, pertemuan ini juga melakukan penataan organisasi, termasuk mendengarkan beberapa usulan dari pengurus SGN yang ada di Jawa Tengah. Pertemuan rutin dan terbatas juga sering dilakukan oleh pengurus hingga tingkat desa melalui kegiatan pengajian maupun bakti sosial.
“Responsnya sangat luar biasa, selama ini SGN memang fokus pada kegiatan pengajian maupun sosial, mulai dari sunatan massal, donor darah, berbagi sembako, pelatihan kewirausahaan dan banyak lagi yang lain. Karena kegiatan sosial dan kajian ini merupakan satu darii tujuan terbentuknya SGN yang memang fokus pada gerakan sosial kemanusiaan dan bukan gerakan politik,” katanya.
Meski begitu, seiring dengan berjalannya waktu, banyak pengurus SGN di Jawa Tengah yang ingin mengusulkan Gus Yasin untuk ikut dalam pesta demokrasi tingkat Jawa Tengah dan maju sebagai Gubernur Jateng pada pemilu 2024 mendatang.
“Usulan itu memang ada, dan usulan itu boleh-boleh saja, tetapi saat ini masih fokus pada kegiatan kajian keagamaan dan sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris SGN Kabupaten Temanggung Nur Ahsan mengatakan, aktifnya SGN menunjukkan dukungan yang besar terhadap Taj Yasin sebagai negarawan. Menurutnya, Taj Yasin dinilai sosok yang tepat untuk menjadi punggawa bagi gerakan sosial, keagamaan dan pengembangan wirausaha.
“Soal Gus Yasin dan pandangan politiknya itu silakan, tetapi sebagai santri kami nderek nyengkuyung (mendukung) program sosial kemanusiaan sebagaimana tujuan SGN itu ada. SGN bukan kelompok politik yang setelah pesta demokrasi lalu bubar. Ini kepentingannya jangka panjang,” katanya.
Ketua SGN Banjarnegara, KH Hakim Annaisabury mengatakan, kepengurusan organisasi yang ia pimpin telah rutin menggelar pertemuan dan gerakan sosial. Bahkan setiap Senin mengadakan pengajian Yasin Fadhillah. Gerakan lainnya dilakukan melalui vaksinasi, donor plasma konvalesen, bagi sembako hingga pelatihan wirausaha.
“SGN sering diidentikkan dengan alumni Sarang (PP Al Anwar Sarang, Rembang), untuk itu di sini kami bentuk kepengurusan dari berbagai pesantren agar tidak selalu identik dan perkembangannya menjadi lebih mudah. Alhamdulillah ini sudah jalan dan berhasil baik,” katanya.