Cilacap, serayunews.com
Salah satu lokasi bantaran rel kereta api di Kelurahan Tegalreja Kabupaten yang disulap menjadi kebun hidroponik diberi nama Kampung KB Gadis (Guyub Aman Damai Indah Sejahtera).
Kampung KB Gadis ini muncul membawa perubahan dan lompatan besar terhadap perilaku kehidupan masyarakat setempat. Sebab dahulu tempat ini dibilang kampung kumuh dan sering terjadi masalah sosial.
Hal itu juga diungkapkan oleh Seksi Ekonomi Kampung KB Gadis Sri Widowati. Menurutnya perubahan ini dilakukan atas dasar kesepatan dan kesadaran warga untuk mengurangi pandangan negatif terhadap kampung tersebut.
“Sebelum adanya taman seperti itu, di bantaran rel kereta api masih banyak tanaman liar, sehingga ketika malam hari, warga takut melewatinya, serta dulu sering disalahgunakan untuk hal-hal negatif seperti tempat untuk minum-minuman keras dan nongkrong anak muda terutama saat malam minggu,” ujarnya, Selasa (19/10).
Menurut Sri, setelah ada kesepakatan bersama, akhirnya sepanjang bantaran rel kereta api di Kelurahan Tegalreja dikelola dan dirawat oleh masing-masing RT. Seperti di RW 04 dikelola oleh 7 RT dan setiap RT mendapat jatah sekitar 210 meter.
“Sepajang bantaran rel kereta api di Kelurahan Tegalreja ada 7 RW, sehinga masing-masing RW bertanggung jawab atas bantaran rel itu,” ujarnya.
Titik balik berdirinya Kampung KB Gadis ini dimulai sejak tahun 2017 lalu, dimana kesepakatan itu muncul bermaksud untuk merubah wajah dan imej bantaran rel kereta api yang kala itu terkesan semrawut, kumuh dan mengundang banyak penyakit.
Setelah usaha tersebut, akhirnya terwujudlah Kampung KB Gadis yang indah, rapi, sejuk dan nyaman. Sebab, selain dibuat taman dengan ditanami sejumlah tanaman bunga maupun sayuran, kampung ini juga menjadi wahana bermain dan berkumpul keluarga yang terkesan nyaman dan aman, meskipun di bantaran rel kereta api.
Sejak itulah, warga mulai mendapat pelatihan dan pemberdayaan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang ikut mewadahi Kampung KB Gadis menjadi lebih berkembang.
Sejumlah bantuan peralatan pun diberikan melalui CSR Pertamina ini seperti, lima alat bertanam hidroponik, lima gerobak untuk berjualan, mesin jamu, hingga mesin pencacah sampah.
Dengan sejumlah bantuan tersebut, kini kebun hidoponik pun ikut memperindah taman bantaran rel tersebut, yang awalnya hanya memilliki dua instalasi, kini sudah bertambah menjadi sekitara tujuh instalasi. Sehingga bisa dimanfaatkan sendiri dan dijual untuk menambah penghasilan keluarga.
Dari tanaman hidroponik, kelompok ini juga mengembangkan jus sayuran dari hasil tanaman hidroponik tersebut. Tak disangka jus hidropononik dari tanaman pokcoy yang dikombinasikan dengan tanaman buah banyak diminati konsumen. Selain itu, jus sehat pokcoy yang dikemas dalam botol 250 ml, bisa terjual 50-100 botol setiap bulannya.
Selain mengambangkan sayur hidroponik, kini kondisi Kampung KB Gadis juga jadi lebih bersih dan terhindar dari serangan penyakit. Dimana setelah mendapat pelatihan dan pemberdayaan serta bantuan alat dari CSR Pertamina, warga bisa terlepas dari masalah sosial seperti masalah sampah yang dulu terlihat kumuh, kini selalu bersih, bahkan tempat pembuangan sampah sementara pun bisa dipergunakan untuk berlatih karawitan.
Atas kerja keras itulah, di tahun 2019 lalu, Kampung KB Gadis ini menjadi juara 1 tingkat nasional menjadi Kampung KB percontohan dan banyak dari daerah lain ikut belajar di Kampung KB Gadis di Kelurahan Tegalreja Cilacap ini, atas keberhasilannya merubah lingkungan kumuh menjadi bersih dan indah.