Cilacap, serayunews.com
Berdasarkan data Baznas Kabupaten Cilacap, peningkatan pertumbuhan ZIS mulai nampak beberapa tahun terakhir ini, seperti pada tahun 2017 pengumpulan ZIS sebanyak Rp 994,6 juta dengan penyaluran mencapai Rp 853,3 juta. Jumlahnya melonjak tajam pada 2018 dengan pengumpulan Rp 3,873 miliar dengan penyaluran Rp 3,073 miliar.
Sedangkan tahun 2019, pengumpulan ZIS sebanyak Rp 8,458 miliar dengan penyaluran Rp 7,32 miliar, dan kembali meningkat pada 2020 dengan pengumpulan sebanyak Rp 12,22 miliar dengan penyaluran Rp 11,337 miliar. Adapun semester pertama 2021 pengumpulan ZIS sudah mencapai Rp 8,226 miliar dengan penyaluran Rp 5,943 miliar.
Ketua Baszas Cilacap Irvan Rahmat mengatakan Baznas akan lebih menguatkan sinergitas dengan Pemkab Cilacap dan berbagai pihak untuk menjangkau seluruh sektor dalan memperluas jangkauan dan pentasyarufannya, serta akan mbentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di masjid.
“Sinergi ini yang akan kita giatkan lagi, angka Rp 14 miliar adalah angka kami sendiri, jadi kalau kita sinergikan pasti akan luar biasa bisa sampai Rp 25 miliar. Yang belum dijangkau seperti sektor pertanian, pertambangan, wiraswasta, tapi kami yakin kita sudah bekerjasama dengan Instansi Vertikal Cilacap,” katanya.
Irvan menambahkan, selain meningkatkan pengumpulan ZIS, penyaluran atau pentasyarufan ZIS-nya juga akan dimaksimalkan untuk membantu masyarakat tidak mampu, terutama yang saat ini terdampak pandemi Covid-19. Sejumlah bantuan yang disalurkan seperti bantuan sarana usahan meliputi gerobak, sepeda sayur keliling serta bantuan modal usaha.
Sementara hingga bulan Agustus 2021, Baznas Cilacap sudah salurkan bantuan gerobak dan sarana usaha sebanyak 270 unit, lebih banyak dari tahun 2020 sebanyak 217 unit.
“Baznas akan bantu penanganan anak yang terdampak Covid, membantu sekolah dengan beasiswa, serta membuatkan paket penunjang kesehatan, bedah rumah, maupun modal usaha,” ujarnya.