Maos, serayunews.com
Vaksinasi bagi ODGJ di Desa Mernek Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap menyasar 25 orang, mereka bukan ODGJ yang berada di jalanan, melainkan yang masih dalam pengawasan keluarga, masyarakat maupun Pemerintah Desa setempat.
Dalam pelaksanaan vaksinasi ODGJ ini, Pemerintah Desa Mernek melibatkan sejumlah unsur dari Dinas Kesehatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pertamina TBBM Maos, Bidan Desa dan Tenaga Kesehatan dari Puskesmas. Para petugas ini mendatangi sasaran ODGJ di masing-masing tempat tinggalnya yang tersebar di Desa Mernek tersebut.
Ternyata tak mudah melakukan vaksinasi bagi ODGJ, petugas harus lebih ekstra dalam menghadapinya. Yakni mulai pendekatan, merayu hingga penyuntikan vaksin. Sebab diantara mereka juga takut jika ada petugas datang dengan jumlah banyak. Selain bujuk rayu, petugas juga rela memberikan sejumlah uang agar mereka bersedia di vaksin.
“Ini sebagai kerja keras kita untuk memberikan pendampingan dan motivasi, karena ODGJ warga yang berbeda dengan umumnya sehingga kendalanya mereka takut dan juga tidak paham fungsi vaksinasi. Kita melibatkan sejumlah pihak agar salah satunya bisa membantu memahamkan dan merayu sehingga bisa mensukseskan vaksinasi ini,” ujar Kepala Desa Mernek Bustanul Arifin saat memberikan keterangan, Kamis (19/08/2021).
Dari sejumlah ODGJ yang divaksin tersebut ada yang perlu dirayu dalam waktu lama, ada juga yang langsung bersedia disuntik. Bahkan ada yang sampai memberontak ketakutan sehingga petugas dengan ekstra menenangkan sasaran hingga mau divaksin.
Sementara itu, salah satu keluarga sasaran vaksinasi, Muhidi Muhdir warga RT 04 RW 06 Desa Mernek mengatakan, bahwa putrinya yang alami gangguan jiwa takut jika didatangi banyak orang, sehingga vaksinasi hanya melibatkan dua petugas vaksinator saja.
“Sudah pernah dibawa ke magelang 24 hari dengan Pak Bau juga, obatnya masih banyak mengambilnya di Banyumas, kalau ketemu orang ya biasa tapi kalau banyak orang takut, tadi sudah divaksin setelah dirayu,” ujarnya.
Koordinator ODGJ Puskesmas Maos Sumiyati mengatakan, vaksinasi diberikan dua dosis seperti pada umumnya. Namun untuk dosis kedua nanti melihat kondisi sasaran apabila terdapat ODGJ sulit dikendalikan (ngamuk) maka akan ditunda dulu hingga kondisinya stabil.
“Keunikan ODGJ, kita harus bisa berkomunikasi dengan mereka karena tidak setiap hari ketemu, dengan memberikan mereka (uang) mereka merasa diwongke, bukan kita memanjakan mereka, tapi dengan seperti itu mereka merasa disayang dengan yang lainnya,” ujarnya.
Jumlah ODGJ di Desa Mernek dari sebelumnya 25 bertambah 2 orang menjadi 27 orang, sedangkan yang masuk dalam kategori parah (tidak bisa diajak komunikasi) sekitar 8 orang. Selain itu Pemerintah Desa Mernek juga mulai menggelar program vaksinasi bagi disabilitas, ODGJ dan ibu hamil. Dari jumlah warga sekitar 4000 jiwa yang berumur diatas 18 tahun, saat ini baru tervaksin sekitar 700 warga.