SERAYUNEWS – Jelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, semangat pelestarian sejarah lokal mengemuka di Cilacap.
Komunitas Tjilatjap History bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap menghadirkan Pameran Cagar Budaya bertema literasi sejarah lokal di Gedung Dwijaloka Cilacap, pada 7–9 Agustus 2025.
Pameran ini terbuka untuk umum dan gratis, menyuguhkan kisah masa lalu Cilacap dari berbagai sudut, mulai dari era “Bumi Hangus” 1947, Cilacap Tempo Dulu, hingga sejarah Pulau Nusakambangan yang eksotis namun penuh narasi perjuangan.
Thomas Sutasman, perwakilan Tjilatjap History, mengatakan bahwa tujuan utama pameran ini adalah untuk mengenalkan sejarah lokal kepada masyarakat, terutama kalangan pelajar.
“Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat, terutama siswa sekolah, agar mengenal sejarah lokalnya sendiri,” kata Thomas, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa Cilacap memiliki jejak sejarah panjang. Koleksi yang dipamerkan membuktikan bahwa daerah ini telah menjadi pusat peradaban sejak berabad-abad silam.
“Cilacap bukan kota baru. Kalau ditelusuri, sejarahnya sudah berabad-abad. Ini menunjukkan Cilacap termasuk kota tua,” ujarnya.
Pameran ini menyuguhkan beragam artefak dan dokumen sejarah seperti surat kuno, kwitansi zaman kolonial, perangko, mata uang, serta foto-foto dokumenter. Sebagian koleksi berasal dari Jeruklegi yang menunjukkan masyarakat telah mengenal logam dan gerabah sejak lama.
Salah satu area yang menarik perhatian adalah dokumentasi tentang Nusakambangan, yang dikenal sebagai “Alcatraz-nya Indonesia”. Di sana, pengunjung dapat melihat dokumentasi benteng kolonial, keindahan alam, serta sejarah penjara Nusakambangan yang kini mulai diarahkan menjadi ruang pembinaan manusia.
Tak hanya memamerkan benda-benda fisik, panitia juga menyediakan koleksi buku sejarah yang bisa dibaca langsung di lokasi.
Sebagian besar literasi tersebut berasal dari dokumentasi Tjilatjap History yang selama ini aktif mengarsipkan sejarah daerah.
Pameran ini diharapkan mampu menjadi jembatan antar generasi, serta memperkuat jati diri warga Cilacap melalui pemahaman sejarah.