SERAYUNEWS– Kompleks pertokoan di eks Stasiun Timur Purwokerto, kabarnya akan dibongkar awal Januari 2024 mendatang. Hal itu tentu akan berdampak terhadap nasib puluhan pelaku usaha penyewa, ratusan pekerja dan orang-orang yang menggantungkan hidup di wilayah tersebut.
Data dari Paguyuban Pengusaha Pertokoan Stasiun Timur (P3ST), ada 60 pengusaha yang menyewa ruko milik PT Kereta Api Properti Manajemen (KAPM). Puluhan pengusaha itu mempekerjakan sekitar 600 karyawan. Selain mereka ada pula pihak yang terdampak, salah satunya petugas parkir.
Pemangku Parkir di Kompleks Stasiun Timur Purwokerto, Sukardi mengaku akan sangat merasakan dampaknya jika benar adanya pembongkaran pertokoan tersebut. Dia mengaku telah bekerja di Kompleks Stasiun Timur Purwokerto sejak tahun 1980 silam hingga sekarang.
Tak hanya dirinya, ada sejumlah petugas parkir lain yang juga mengais rezeki di lokasi tersebut. Kabar mengenai akan adanya pembongkaran kompleks pertokoan eks Stasiun Timur Purwokerto awal tahun 2024, tentu membuatnya kaget. “Dari dulu saya bekerja di sini, dari tahun 1980,” ungkap dia.
Warga Kelurahan Rejasari Kecamatan Purwokerto Barat itu tentu berharap ada solusi jika benar kompleks pertokoan tersebut benar-benar dibongkar. Hal ini karena dia sangat menggantungkan rezeki menjaga perparkiran di sejumlah pertokoan di Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto tersebut.
Meskipun usianya sudah tak muda lagi, dia masih semangat untuk menjaga kompleks tersebut. Dia sudah merasakan suka dukanya sebagai petugas parkir di kompleks pertokoan Stasiun Timur Purwokerto. Selama kurang lebih 43 tahun, dia memberi nafkah keluarganya dari hasil perparkiran.
Salah satu pekerja di pertokoan Stasiun Timur Purwokerto, Suci Triana mengaku telah bekerja sekitar 10 tahun di lokasi tersebut. Dia mengaku, dari pekerjaannya itu, telah membantu perekonomian keluarganya. “Ya sudah sekitar 10 tahun bekerja di sini,” ujarnya.
Warga Kelurahan Tanjung Kecamatan Purwokerto Selatan itu sangat berharap, ada solusi atas persoalan yang terjadi. Memang hal itu menjadi kewenangan para pemangku kepentingan terkait, namun karena dia sudah lama bekerja di situ, tentu juga menginginkan solusi terbaik.
Dia mengaku sudah menikmati pekerjaan itu. Dari hasil bekerja, setidaknya ia sedikit meringankan beban suaminya dalam mencari nafkah untuk anak-anak dan keluarganya. “Harapan kami ya jangan bongkar dulu. Kalau dibongkar kan kami bingung harus bekerja apa,” ungkapnya.
Senada, warga Kecamatan Karanglewas, Ngainul Huda berharap ada solusi nyata jika pertokoan Stasiun Timur Purwokerto dibongkar. Dia merasakan sulitnya mencari sebuah pekerjaan di tengah kondisi seperti saat ini. “Mencari pekerjaan tidak gampang. Yang bekerja di sini juga kan banyak,” ujarnya.
Sebelumnya, Kuasa Hukum P3ST, Teddy Hartanto membenarkan, PT KAPM meminta adanya pengosongan pertokoan di eks Stasiun Timur Purwokerto. Permintaan pengosongan tersebut, karena pemilik bakal melakukan pembongkaran yang rencananya pada Januari 2024 mendatang.
P3ST menerima surat bertanda tangan Testi Wulan Utami, Plt Vice President Properti PT KAPM itu, pada 26 Oktober 2023 lalu. Surat itu berisi pemberitahuan kepada seluruh anggota paguyuban, bahwa per Januari 2024 akan ada pembongkaran seluruh kios existing.