Kawunganten, serayunews.com
Adalah Khoeron, warga Desa Ujungmanik Kecamatan Kawunganten Cilacap ini telah menekuni usaha budidaya kelinci hias sekitar 12 tahun. Berawal dari 3 ekor kelinci, kini Khoeron sudah membudidayakan hingga ratusan ekor.
Ada beragam jenis kelinci hias yang dibudidaya Khoeron, dengan berbagai ukuran mulai dari anakan hingga dewasa. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan di belakang rumahnya, ada beberapa jenis kelinci yang dibudidaya seperti jenis New Zealand, Rex, Anggora, Flemish, Rambon hingga kelinci lokal.
Menurut Khoeron, tidak sulit untuk merawat kelinci yakni dengan pengaplikasian makanan dari dedaunan yang mengandung nutrisi dan juga memberikan tambahan vitamin. Selain itu, kebersihan kandang juga diperhatikan untuk penunjang pertumbuhan kelinci.
“Untuk aplikasi makanan kelinci saya biasa menggunakan rumput segar diaplikasikan dengan ampas tahu kemudian ditambah sedikit garam untuk penambah nafsu makan, rumput juga sudah dicacah kecil agar mudah dimakan,” ujarnya.
Karena masih dalam situasi pandemi, Khoeron memanfaat media sosial untuk memasarkan kelinci hiasnya. Kelicinya ini dijuala mulai dari harga Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu per ekornya, tergantung jenis dan ukuran kelincinya.
“Untuk kelinci lokal rata-rata harga Rp 100 ribu per ekornya, kalau New Zealand Rp 300, Anggora Rp 400 dan Rex Rp 300,” ujarnya.
Dalam satu bulan, Khoeron mampu menjual 25 hingga 30 ekor kelinci dengan omset hingga Rp 5 juta. Banyak juga pembeli memesan kelinci Khoeron dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Bandung dan kota lain di Jawa Tengah.