SERAYUNEWS- Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo Cilacap, Untung Jayanto menanggapi permintaan penurunan biaya administrasi lelang (BAL) oleh sejumlah pengusaha kapal di Cilacap. Menurut dia, untuk hal itu harus melalui mekanisme rapat anggota tahunan (RAT).
“Soal keringanan, karena sudah jadi putusan RAT tutup buku tahun 2023, nanti kita sampaikan lagi di rapat tertinggi di tutup buku tahun 2024. Kalau tidak ada kendala, Februari 2025. Jadi nanti pra RAT kami sosialisasikan bahwa ada pengusaha yang minta BAL diturunkan, nanti keputusan ada di RAT,” ujarnya, Sabtu (14/9/2024).
Untung menyampaikan, penerapan BAL 5,5 persen untuk hasil tangkapan ikan nelayan telah sejak tahun 2010. Hal itu sesuai implementasi PP 38 tahun 2007, BAL dikelola oleh lembaga yang dipercaya membidangi yaitu KUD Mino Saroyo.
“Untuk BAL 5,5 persen nelayan kecil tidak terganggu, karena itu yang mereka kehendaki. Jadi hanya pengusaha besar saja yang keberatan karena adanya PNBP pasca produksi, sebelumnya PNBP pra produksi,” ujarnya.
Menurut Untung, BAL kemungkinan bisa turun atas kesepakatan anggota dalam RAT. Meski demikian, menurutnya tetap memperhatikan nilai manfaat subsidi silang pengusaha dengan nelayan, terutama untuk bidang sosial. Karena hasil BAL ini, untuk kesejahteraan nelayan kecil.
“Selama anggota menyetujui keputusan ada di anggota, kami hanya melaksanakan. Tapi yang jelas pos subsidi silang sosial untuk santunan, kematian, pembagian beras paceklik. Kemudian berita acara kecelakaan di laut, pencarian dan sebagainya itu tidak bisa kalau dikurangi,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah Pengusaha Kapal di Cilacap mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak terkait, termasuk KUD Mino Saroyo.
Pada pertemuan tersebut, ada dua hal yang jadi bahasan, yakni terkait dengan penerbitan rekomendasi BBM subsidi melalui aplikasi XStar dan biaya administrasi lelang (BAL).