Purwokerto, Serayunews.com- Ada banyak faktor yang mempengaruhi gangguan jiwa, dimana salah satunya yakni bisa melalui belajar ilmu gaib tanpa ada bimbingan dari orang yang lebih mengerti.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinsospermades Kabupaten Banyumas, Kartiman, dimana dari beberapa kasus yang ditemukan oleh pihaknya ada beberapa yang mempengaruhi masyarakat yang dikatagorikan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), salah satunya yakni faktor menuntut ilmu itu.
“Mentuntut ilmu tanpa adaguru, kebablas. Mungkin saja ada (hal mistis, red). Contohnya masih banyak orang yang percaya aliran-aliran seperti itu,” kata dia, Senin (31/8).
Selain itu faktor lainnya dari penelusuran pihaknya yakni, faktor keturunan atau gen, kemudian permasalah internal keluarga, ada juga faktor eksternal pekerjaan, serta faktor ekonomi juga terkadang mempengaruhi.
“Dari informasi yang kami peroleh di Banyumas itu ada 2.000 lebih ODGJ, kasusnya bermacam-macam,” ujarnya.
Penyebarannya, masih menurut Kartiman hampir merata di seluruh Kabupaten Banyumas. Namun, dirinya menyayangkan masih ada pihak keluarga yang menutup nutupi, anggota keluarganya dengan gangguan jiwa.
“Padahal jika ditanya bisa sembuh tidak, tentusaja bisa. Kita sering kali membujuk harus dibawa ke rumah sakit jiwa,” kata dia.
Padahal untuk biayanya terbilang cukup murah, bahkan ada program pemerintah yang disiapkan dan Dinsospermades bisa membantu mengurusinya, sehingga biaya pengobatannya gratis.
“Gratis bisa diurus nanti,” ujarnya.