Cilacap, serayunews.com
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, adanya fenomena panas terik ini disebabkan oleh beberapa hal seperti posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator. Hal itu mengindikasikan, bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.
“Di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya, akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi,” katanya kepada serayunews.com, Kamis (12/5/2022).
Selain itu, kata Teguh, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah juga dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi. Sehingga, menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari. Suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia, bukan fenomena gelombang panas.
“Ini hanya fenomena suhu terik, bukan gelombang panas. Kewaspadaan kondisi suhu panas/terik ini masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei,” tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, Teguh mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga stamina tubuh serta menjaga cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari. Sementara bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, melalui www.bmkg.go.id dan aplikasi Info BMKG. (Irfan)