SERAYUNEWS – Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang diatur dengan baik dalam ajaran Islam.
Waktu tidur yang tepat dan sehat menjadi perhatian, tak terkecuali terkait dengan anggapan larangan tidur setelah Ashar menjelang Maghrib.
Lalu, apakah benar tidur pada waktu tersebut dihindari dalam Islam?
Islam mengajarkan umatnya untuk tidur dengan bijaksana sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُـنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya:
“Berkat rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang agar kamu beristirahat pada malam hari, agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari), dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash: 73)
Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa Allah SWT memberikan waktu malam untuk beristirahat dan siang untuk beraktivitas. Oleh karena itu, tidur adalah kebutuhan alami yang tidak dilarang dalam Islam, asalkan dilakukan dengan baik dan tidak berlebihan.
Ada beberapa riwayat yang membahas tidur setelah Ashar. Dalam buku Sunnah Rasulullah Sehari-hari oleh Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih, disebutkan hadits dari Khawat bin Jubair yang berbunyi:
“Tidur pagi adalah kebodohan, tidur pada pertengahan siang adalah perilaku yang baik, dan tidur pada sore hari adalah kepandiran.”
Selain itu, Imam Al-Ghazali dalam bukunya 40 Pokok Agama juga mengutip sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang tidur setelah Ashar lalu akalnya menjadi gila, maka janganlah ia mencela siapapun kecuali dirinya sendiri.” (HR. Abu Ya’la)
Berdasarkan hadits tersebut, banyak ulama yang menyarankan untuk menghindari tidur setelah Ashar. Selain alasan agama, ada juga beberapa penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa tidur pada sore hari bisa berdampak negatif, di antaranya:
Islam tidak melarang tidur, namun menganjurkan waktu tidur yang lebih baik. Dalam buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, & Thibbun Nabawi oleh Maryam Kinanthi N, disebutkan beberapa jenis tidur berdasarkan waktunya:
Selain menjaga waktu tidur, Islam juga mengajarkan untuk membaca doa sebelum tidur agar tidur menjadi lebih berkah. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW adalah:
بِسْمِكَ اللّٰهُمَّ اَحْيَا وَبِسْمِكَ اَمُوْتُ
“Bismikallahumma ahyaa wabismikaamutt.”
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah hamba hidup dan dengan menyebut nama Allah hamba mati.” (HR. Bukhari)
Doa lainnya yang diriwayatkan dalam hadits Bukhari dan Muslim:
“بِسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ”
“Bismika rabbii wa-dha’tu janbii, wa bika arfa-‘uhu, fa in amsakta nafsii farhamhaa, na in arsaltahaa fah-fazh-haa, bimaa tahfazhu bihi ‘ibaadakash-shaalihiin.”
Artinya:
“Dengan nama Engkau, wahai Tuhanku, aku meletakkan lambungku. Dan, dengan nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan ruhku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi, apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Nya yang sholeh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidur setelah Ashar memang menjadi perdebatan di kalangan ulama.
Meskipun tidak ada larangan mutlak, ada hadits yang menunjukkan bahwa tidur pada waktu ini sebaiknya dihindari karena bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk tidur pada waktu yang lebih bermanfaat, seperti tidur siang (qailulah), serta mengamalkan doa sebelum tidur agar mendapatkan keberkahan.***