SERAYUNEWS– Bencana banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, terjadi pada Senin (5/2/2/2024). Bencana ini mengakibatkan 1 korban jiwa yang dilaporkan hilang tertimbun longsoran tanah.
Bencana banjir yang melanda wilayah tersebut disebabkan hujan deras selama 2 jam dari pukul 16.00 sampai 17.30 WIB dengan intensitas tinggi dan mengakibatkan debit air sungai Cilopadang limpas ke pemukiman warga dan menggenangi jalan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan menyampaikan, wilayah yang terdampak banjir meliputi beberapa desa di Kecamatan Majenang dan Cimanggu.
Sementara itu, untuk longsor menimpa rumah warga di Desa Cijati Kecamatan Cimanggu. 1 orang korban yang diduga tertimbun longsor atas nama Casih (62).
“Sampai saat ini belum diketahui kondisinya, karena material longsor menimbun rumah hingga rata dengan tanah, untuk akses juga sulit dijangkau,” ujar Budi, Senin malam.
Selain longsor, banjir juga melanda sejumlah titik di Cimanggu dan Majenang. Untuk wilayah Cimanggu, banjir menggenangi 25 rumah di Desa Rejodadi dengan ketinggian 50 – 55 Cm.
“Air yang berada di rumah warga mulai surut karena debit air Sungai Cilopadang juga sudah mulai surut,” ujarnya.
Untuk wilayah Kecamatan Majenang, banjir menggenangi 72 rumah di Desa Padangjaya dengan ketinggian 40 – 50 Cm. Kemudian 60 rumah di Desa Cilopadang dengan ketinggian 30 – 40 Cm.
Air yang berada di rumah warga mulai surut karena debit air sungai Cilopadang juga sudah mulai surut. Di sisi lain, sebagian jalan menyisakan lumpur dan kondisi itu mengancam keselamatan pengguna jalan.
Untuk jumlah kerugian masih dalam perhitungan oleh pihak terkait. Di sisi lain, hingga saat ini petugas masih terus melakukan pendataan dampak banjir serta penanganan longsor. Pendataan tersebut melibatkan berbagai pihak.