SERAYUNEWS-Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap melakukan pemetaan daerah-daerah yang berpotensi terdampak fenomena El Nino guna mencegah terjadinya kekeringan.
Sesuai data dan pemetaan, Kabupaten Cilacap memiliki 105 Desa di 20 Kecamatan yang rawan kekeringan. Artinya hampir setengah lebih wilayah Cilacap rawan bencana kekeringan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri mengatakan, bahwa daerah kekeringan di Cilacap yang membutuhkan droping air bersih dapat mengusulkan melalui kepala desa atau camat. Selain itu bisa memanfaatkan layanan aduan melalui e-Laporbup maupun media sosial resmi Pemkab Cilacap.
“Dengan layanan aduan dan melalui media sosial, OPD akan sigap cepat dan tanggap dalam penanganan seperti BPBD dan BUMD maupun BUMN ikut memberikan bantuan, misalnya PDAM bisa menyalurkan air, atau Satpol PP memanfaatkan mobil Damkar,” ujar Sekda Cilacap Awaluddin Muuri, Sabtu (3/6/2023).
Sekda manambahkan, upaya penanganan kekeringan di Cilacap, Pemkab Cilacap mengalokasikan sekitar 2,4 juta liter air bersih, selain itu pihaknya juga menggandeng BUMN dan BUMD untuk turut menyalurkan bantuan melalui CSR.
“Imbauan kami tetap waspada, dengan mengantisipasi kekeringan dengan menampung air, hemat, efektif dan efisien dalam menggunakan air. Langkah ke depan kita harus banyak menanam pohon, dan membuat hal supaya air bisa tersimpan di dalam tanah dengan baik,” imbuhnya.
Untuk 105 desa rawan kekeringan tersebar di 20 kecamatan, dengan jumlah sebanyak 102.994 jiwa dan 34.257 kepala kelurga yang terdampak. Daerah tersebut meliputi:
1. Kecamatan Kawunganten, meliputi Desa Babakan, Bojong, Ujungmanik, Bringkeng, Grugu, Mentasan, Kubangkangkung, Kawunganten Lor, Kalijeruk, Kawunganten, Sidaurip, dan Sarwadadi.
2. Kecamatan Bantarsari meliputi Desa Binangun, Bantarsari, Rawajaya, Cikedondong, Citembong, Kedungwadas dan Bulaksari.
3. Kecamatan Patimuan meliputi Desa Rawaapu, Purwodadi, Sidamukti, Cinyawang, Bulupayung, Cimrutu dan Patimuan
4. Kecamatan Kampung Laut meliputi Desa Panikel dan Ujung Gagak.
5. Kecamatan Gandrungmangu meliputi Desa Wringinharjo, Sidaurip, Cinangsi, Cisumur, Bulusari, Gintungreja, Karanggintung, Karanganyar, Gandrungmanis, Layansari dan Muktisari.
6. Jeruklegi meliputi Desa Jambusari, Sawangan, Citepus, Jeruklegi Kulon dan Karangkemiri.
7. Karangpucung meliputi Desa Tayem Timur, Karangpucung, Pengawaren, Ciporos, Tayem dan Gunungtelu.
8. Kecamatan Cimanggu meliputi Desa Cijati, Cimanggu, Cisalak, Bantarpanjang dan Pesahangan.
9. Kecamatan Kesugihan meliputi Desa Keleng.
10. Kecamatan Cipari meliputi Desa Mulyadadi, Pegadingan, Cipari, Serang, Segaralangu, dan Caruy.
11. Kecamatan Sidareja meliputi Desa Karanggedang, Margasari dan Penyarang.
12. Kecamatan Adipala meliputi Desa Karangbenda, Adiraja, Adireja Wetan dan Doplang.
13. Kecamatan Wanareja meliputi Desa Limbangan, Tarisi, Tambaksari, Bantar, Majingklak, Madura, Madusari dan Cilongkrang.
14. Kecamatan Kroya meliputi Desa Mujur, Mujur Lor dan Buntu.
15. Kecamatan Kedungreja meliputi Desa Bangunreja dan Ciklapa.
16. Kecamatan Nusawungu meliputi Desa Kedungbenda, Nusawangkal, Klumprit, Purwodadi, Karangsembung dan Danasri.
17. Kecamatan Majenang meliputi Desa Padangjaya, Salebu, Mulyadadi, Padangsari, Bener, Cibeunying, Mulyasari dan Cilopadang.
18. Kecamatan Dayeuhluhur meliputi Desa Panulisan Timur, Panulisan, Dayeuhluhur, Panulisan Barat, dan Bingkeng.
19. Kecamatan Cilacap Tengah meliputi Kelurahan Kutawaru.
20. Kecamatan Binangun meliputi Desa Jepara Kulon.
Sebagai informasi, musim kemarau tahun 2023 diperkirakan akan berdampak lebih kering dari tahun sebelumnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2023 akan tiba lebih awal dari sebelumnya. Adapun puncak Musim Kemarau 2023 diprediksikan terjadi di Agustus 2023.