Purbalingga, serayunews.com
Beberapa sekolah di Kabupaten Purbalingga, telah menjadi sekolah ramah lingkungan. Di antaranya SMA 1 Karangreja, dan SMA N 1 Kutasari. Tahun ini, beberapa sekolah kembali mendaftarkan untuk mengikuti program tersebut.
Andin Anggoro, Pejabat Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup Muda DLH sebagai Sekretaris Tim Penilai Adiwiyata memberikan keterangannya. Ia menyampaikan, pada tahap persiapan mengundang 8 Sekolah Adiwiyata Provinsi (SAP) dan 15 Sekolah Adiwiyata Nasional (SAN). Akan tetapi, dari seleksi awal hanya 7 sekolah yang boleh mengajukan usulan sebagai CSAN dan CSAM.
“Sampai batas waktu dan kesempatan yang ada, hanya ada 4 sekolah yang siap. Sementara sekolah yang lain menyampaikan kendala atau alasan belum siap. Ada yang menjawab akan mengusahakan siap di tahun 2023,” kata Andin.
Empat sekolah dari tingkat SMP dan SMA/SMK yang memenuhi ketentuan, yakni 2 sekolah diusulkan untuk menjadi CSAN dan 2 sekolah untuk menjadi CSAM.
“Masing-masing sekolah tersebut yakni SMP Negeri 1 Mrebet dan SMK Negeri 1 Kutasari yang sudah melengkapi dokumennya. Kemudian SMP Negeri 1 Kemangkon dan SMA Negeri 1 Kejobong,” kata Andin.
Empat sekolah yang sudah memenuhi syarat untuk dikirim dokumen kelengkapannya melalui provinsi, yakni SMP Negeri 1 Mrebet dan SMK Negeri 1 Kutasari yang terpilih untuk menjadi CSAN, kemudian SMP Negeri 1 Kemangkon dan SMA Negeri 1 Kejobong yang terpilih untuk menjadi CSAM.
“Karena dokumennya sudah lengkap, rencananya tanggal 15 Juli 2022 sudah kami kirim ke provinsi. Kita doakan bersama, semoga 4 sekolah yang mengikuti proses penilaian CSAN maupun CSAM dapat memperoleh penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri,” kata dia.
Andin menambahkan, untuk tahun 2022 ini pertama kalinya Kabupaten Purbalingga mengusulkan sekolah menjadi CSAM, harapannya dapat lolos dan berhasil.