SERAYUNEWS– Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran menegaskan, keberadaan polisi RW sangat perlu untuk meningkatkan problem solving di masyarakat. Kabaharkam pun tegaskan agar seluruh anggota Polri ambil bagian dengan menjadi polisi RW.
Menurutnya, penting penerapan program Polisi RW. Dia menginginkan seluruh anggota Polri menjadi bagian dari menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), tanpa perlu menjadi personel Bhabinkamtibmas.
Fadil Imran menjelaskan, sebelum adanya polisi RW, problem solving oleh Bhabinkamtibmas mencapai 10.503 kegiatan. Sedangkan, setelah ada polisi RW, jumlah kegiatan problem solving meningkat mencapai 11.449.
“Hal tersebut menunjukkan, dengan adanya polisi RW, permasalahan-permasalahan di tengah masyarakat selesai melalui problem solving,” ungkapnya dikutip serayunews.com dari laman humas.polri.go.id, Rabu (21/6/2023).
Pihaknya meluruskan tentang pemahaman, Bhabinkamtibmas saja tidak cukup, mengapa ada lagi polisi RW. “Saya luruskan begini, polisi ini jumlahnya 460 ribu. Yang jadi Bhabin ini hanya 8 persen, di angka 38 ribu orang,” kata ujarnya.
Dia menjelaskan, jika ada yang menganggap Bhabinkamtibmas sebagai pilar utama menciptakan Harkamtibmas, dan tugas Bhabinkamtibmas itu bisa diemban polisi, maka butuh waktu sangat lama, hingga menunggu 88 tahun.
“Masak harus nunggu 88 tahun. Masak kita harus terjebak dalam kerangka belanja modal dan belanja barang. Sedangkan tunkin (tunjangan kinerja) sudah cukup besar kepada dia,” tutur Fadil Imran.
Lebih lanjut Mantan Kapolda Metro Jaya itu menyatakan, hanya sedikit dari anggota polisi di tingkat kepolisian sektor (polsek) yang benar-benar turun ke lapangan.
Dia menyebut lebih banyak polisi yang berdiam di kantor tanpa betul-betul rutin berkomunikasi langsung dengan masyarakat dalam rangka pengamanan. Pihaknya tak ingin anggota polisi mendapatkan gaji tapi kurang kontribusinya.
“Sebagai seorang komandan, mantan kapolsek sampai kapolda, saya tahu betul apa yang dia kerjain. Saya tidak ingin mereka mendapatkan gaji dari negara tapi kontribusi kerjanya dia tidak itu. Jadi why not polisi multitasking,” tegasnya. (M Abdul Rohman)