SERAYUNEWS – Tingginya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Unsoed Purwokerto, menimbulkan polemik. Sebab kenaikan UKT dengan tahun sebelumnya, sangat signifikan dan mendadak.
Hal lain yang menjadikan perbincangan, tingginya biaya kuliah di Unsoed tidak sebanding dengan fasilitas yang mahasiswa dapatkan.
“Kalau fasilitas akan ada pembenahan, kita ngga tahu. Tapi sejauh ini, fasilitas dengan UKT seperti ini masih sangat jauh dari kata seimbang,” ujar Presiden BEM Unsoed, Maulana Ihsanul Huda, Kamis (25/04/2024).
Menurut Ihsan, meski UKT di angkatannya tidak setinggi ini, namun fasilitas yang ada sampai sekarang masih tidak seimbang dengan biaya kuliahnya.
“Fasilitas masih kekurangan memadai, laboratorium juga, dan segala macamnya. Dengan UKT sebesar ini, masih jauh dari kata sebanding,” ujarnya.
Dia menambahkan, kenaikan biaya UKT Unsoed bakal memberikan dampak pada masa depan kampus. Naiknya biaya UKT ini, akan menghilangkan anggapan kuliah murah di Purwokerto.
“Sudah bukan kuliah murah lagi. Setidaknya saat ini masih ada persepsi kuliah dengan kualitas yang cukup baik, biaya relatif murah, dan biaya hidupnya juga masih wajar,” kata dia.
Ihsan menyampaikan jika, Jumat (26/04/2024) pihak rektorat tidak mau menemui mahasiswa untuk audiensi, BEM dan mahasiswa seluruh fakultas akan melakukan gerakan.
“Kita akan melakukan eskalasi gerakan ke depannya, entah apa nanti bentuknya. Tapi kita konsolidasi dulu dengan temen temen fakultas. Jadi untuk pastinya, kita menunggu hasil konsolidasi,” kata dia.