
Wilayah Kecamatan Banjarmangu, masuk dalam zona merah rawan bencana di Banjarnegara. Bahkan wilayah tersebut, pernah terjadi bencana tanah longsor yang menewaskan lebih dari 200 orang di Desa Sijeruk tahun 2004 lalu.
Banjarnegara, serayunews.om
Pelatihan di Aula Kecamatan Banjarmangu, Kamis-Jumat (28/10/2022) dengan 40 peserta pemuda se Kecamatan Banjarmangu. Sebagai tindakan antisipasi terjadinya bencana di wilayah rawan, BPBD Banjarnegara membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di wilayah Kecamatan Banjarmangu.
Kegiatan tersebut untuk menambah pengetahuan dan pertolongan korban jika terjadi bencana di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aris Sudaryanto melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara, Agus Haryono mengatakan, pelatihan dan pembentukan FPRB ini tidak lepas dari upaya pemerintah dalam mencegah dan mengurangi risiko bagi masyarakat jika terjadi bencana.
Pengetahuan akan kesiapsiagaan dan pencegahan terhadap bencana, menjadi sangat penting bagi masyarakat Banjarnegara. Apalagi sebagian besar wilayah Banjarnegara, masuk dalam zona merah rawan bencana.
“Peserta kegiatan ini, merupakan para relawan yang siap untuk membantu pemerintah dalam pengurangan risiko bencana di wilayah Banjarnegara. Dalam pelatihan ini, peserta juga dilatih terkait medical rescue, vertical rescue, serta pertolongan lainnya. Termasuk penanganan korban bencana sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana,” katanya.
Selain mendapatkan teori, para peserta juga ikut praktik langsung dalam penanganan korban bencana. Mulai dari evakuasi, pertolongan pertama, hingga proses rujukan jika korban bencana harus mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Materi kebencanaan kita berikan. Hal ini sangat penting karena jika terjadi bencana, mereka akan menjadi garda terdepan dalam penyelamatan korban. Untuk itu, tahapan pertolongan pada korban harus tepat dan benar,” ujarnya.