SERAYUNEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas bersama sejumlah unsur terkait melakukan operasi penanganan darurat bencana berupa pengambilan sedimen di Pintu Air Brug Menceng, Desa Kemiri, Kecamatan Sumpiuh, Sabtu (4/10/2025). Langkah ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi klep pintu air agar beroperasi maksimal dan mengurangi risiko banjir di wilayah sekitarnya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Andi Risdianto, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari peristiwa banjir yang terjadi pada 19 September 2025, yang menyebabkan timbunan sedimen menutup pintu air Brug Menceng di aliran Sungai Sengon.
“Sedimentasi yang terjadi cukup tebal, sehingga klep pintu air tidak bisa bekerja optimal. Ini berpotensi memperparah genangan saat hujan deras,” katanya, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, pembersihan sedimen ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi hidrolik pintu air, agar sistem pengendalian air di wilayah Sumpiuh kembali normal. “Dengan begitu, risiko banjir bisa ditekan dan masyarakat yang tinggal di sekitar area terdampak lebih terlindungi,” ujar dia.
Dari data BPBD, manfaat dari kegiatan ini dirasakan langsung oleh masyarakat di tiga desa, yakni:
Desa Kemiri: melindungi 90 hektare area sawah dan 10 hektare permukiman,
Desa Kuntili: melindungi 100 hektare area sawah dan 15 hektare permukiman,
Desa Karanggedang: melindungi 12 hektare area sawah dan 5 hektare permukiman. “Total lebih dari 230 hektare area produktif dan permukiman penduduk bisa terlindungi dari potensi banjir setelah fungsi pintu air pulih,” ujar Andi.
Dalam operasi penanganan darurat ini, BPBD Banyumas melibatkan berbagai unsur, antara lain BBWS Serayu Opak, Pemerintah Desa Kemiri, Pemerintah Desa Kuntili, Pemerintah Desa Karanggedang, serta unsur masyarakat setempat.
“Kolaborasi lintas instansi ini penting agar penanganan darurat bisa cepat, efektif, dan berkelanjutan,” kata Andi Risdianto.