SERAYUNEWS– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah membeberkan potensi bencana dan penyakit yang perlu diwaspadai di masa pancaroba. Seperti diketahui saat ini adalah masa pancaroba yakni masa transisi perubahan antar musim.
Di masa pancaroba, musim cenderung tak menentu. Karena itu BPBD Jawa Tengah melalui Instagramnya membeberkan potensi bencana di masa pancaroba. Ada empat potensi bencana di masa pancaroba yakni banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan pasang air laut.
Selain bencana BPBD Jawa Tengah juga membeberkan potensi penyakit di masa pancaroba. Penyakit tersebut adalah demam berdarah, infeksi saluran pernapasan, demam, flu, radang tenggorokan, dan diare.
Terkait potensi penyakit, ada beberapa cara untuk mencegahnya. Pertama menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kedua, berolahraga secara rutin. Ketiga, tidur yang cukup. Keempat, mengonsumsi makanan bergizi dan mengonsumsi air putih yang cukup. Kelima, konsumsi vitamin dan suplemen pendukung.
Selain pancaroba, salah satu yang akan mengancam adalah kekeringan. BPBD Jawa Tengah juga memberikan tips menjelang dan menghadapi kekeringan.
Untuk masa pra bencana ada beberap hal yang bisa dilakukan. Pertama, masyarakat harus menggunakan sumber air secara efektif dan efisien. Kedua, menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan kita.
Ketiga, memperbanyak resapan air dengan tidak menutup semua permukaan dengan plester atau keramik. Keempat, memanfaatkan sumber air untuk air baku untuk air bersih. Kelima, menjaga sumber air bersih, memanen air saat hujan, dan konservasi air. Keenam, membuat waduk/embung disesuaikan dengan lingkungan.
Sementara tips pada masyarakat dan lembaga terkait ketika terjadi kekeringan adalah sebagai berikut. Pertama membuat sumur bor untuk mendapatkan air bersih. Kedua, menyediakan air bersih dengan mobil tangki.
Ketiga, melakukan penyemaian hujan buatan. Keempat, menyediakan pompa air. Kelima, pengaturan pemberian air secara darurat seperti gilir giring.
Fenomena kekeringan memang mengancam. Salah satunya adalah di Cilacap. BPBD Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah telah memetakan ada sekitar 57 ribu warga di Cilacap yang terancam krisis air bersih. Puluhan ribu warga ini berada di 105 desa tersebar di 20 kecamatan yang terancam kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Bayu Prahara pada Selasa (11/6/2024) menyampaikan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan, ada sekitar 19 ribu kepala keluarga atau 57.642 jiwa di Cilacap yang terancam kekeringan dan krisis air bersih.