Cilacap, Serayunews.com
Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Ahmad Sabiq mengatakan, perkembangan pemilihan calon Sekda di semua daerah memang dinamis, tak terkecuali di Cilacap. Apalagi untuk di Cilacap saat ini Pansel telah menyodorkan tiga nama yang bakal dipilih oleh Bupati.
“Situasinya sangat dinamis itu wajar, karena jabatan Sekda itu puncak karir bagi ASN di daerah. Walaupun dalam praktiknya Sekda bisa dikatakan sebagai jabatan semi politis,” katanya kepada serayunews.com, Senin (7/3/2022).
Sabiq mengungkapkan, jika melihat perkembangan yang terjadi, dimana ada dua calon yang diunggulkan seperti Awaludin Murri dan Sadmoko Danardono karena memiliki kemampuan komunikasi lebih hingga perangkingan, namun satu nama lain yakni Budi Santoso tak boleh dianggap enteng.
“Dua nama yang diunggulkan, tapi kita jangan lupa Budi Santosa bisa saja jadi kuda hitam. Dalam proses ini tidak ada yang tidak mungkin ,” tuturnya.
Sabiq beralasan, Budi Santosa memiliki keunggulan dari kedua calon lain dalam hal pengalaman. Dimana Budi telah memimpin di tiga OPD tingkat eselon dua, yakni masing-masing Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta saat ini di Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA).
“Budi Santosa sudah eselon dua sejak 2014, kalau Awaludin dan Sadmoko kan dari 2019. Jadi jelas Budi Santosa lebih pengalaman memimpin OPD tingkat eselon dua,” jelasnya.
Meski demikian, Sabiq kembali menekankan bahwa pemilihan Sekda adalah hak prerogatif dari Bupati Cilacap. Sehingga ketiga calon yang telah diajukan oleh Pansel merupakan yang terbaik dan diyakini jika nantinya terpilih, akan mampu melaksanakan tugas sebagai Sekda.