SERAYUNEWS – Upaya Cilacap meraih predikat bukan sekadar seremonial. Di balik ambisi ini, Bupati Syamsul Auliya Rachman menyusun strategi besar dan terstruktur lintas sektor, hingga menyentuh tingkat desa.
Pernyataan tegas ini dia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Tim Pembina dan Forum Kabupaten/Kota Sehat (KKS) di Hotel Sindoro, Kamis (12/6/2025).
Forum ini ramai dengan lebih dari 130 peserta, mulai dari kepala OPD, camat, hingga kepala desa dan perwakilan Puskesmas se-Kabupaten Cilacap.
“KKS bukan sekadar program kesehatan. Ini tentang menciptakan kabupaten yang bersih, aman, nyaman, dan sehat melalui sinergi semua sektor,” tegas Bupati.
Lebih lanjut, Syamsul menekankan bahwa capaian indikator bukan satu-satunya tujuan.
“Kita ingin prosesnya juga memberikan energi positif kepada masyarakat agar mau terlibat aktif,” tambahnya.
Ia juga meminta seluruh OPD tidak bekerja parsial. Pahami peran serta kelemahan di bidang masing-masing yang berkontribusi terhadap sembilan tatanan Kabupaten Sehat.
Kepala Bappeda Cilacap, Sujito, menjelaskan bahwa penghargaan Swasti Saba terbagi dalam tiga level: Padapa, Wiwerda, dan Wistara.
“Untuk mencapai strata tertinggi Wistara, semua desa/kelurahan wajib 100% bebas buang air besar sembarangan (ODF). Capaian indikator tatanan harus minimal 91%,” jelas Sujito.
Tatanan ini mencakup permukiman, sarana transportasi, kawasan industri, pendidikan, hingga penanggulangan bencana.
Menariknya, sebagian peserta mengikuti forum secara daring, menandai mulai penerapan digitalisasi koordinasi lintas sektor.
Kolaborasi yang kuat antar instansi menjadi syarat mutlak untuk menjawab tantangan ini. Jika Cilacap berhasil, bukan hanya gelar Wistara yang diraih, tetapi juga kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.