SERAYUNEWS – Musim kemarau yang belum usai, di tambah dengan datangnya bulan Oktober tahun 2023 menjadi perpaduan yang pas. Bagaimana tidak, kelopak bunga Tabebuya mulai mekar menampakkan dirinya.
Hal tersebut membuat ruas jalan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Purwokerto, menjadi bertambah indah. Bagi sebagian masyarakat, bunga ini memiliki keistimewaan tersendiri.
Pasalnya, kota Purwokerto kembali bernuansa estetik dengan kehadiran bunga Tabebuya. Tidak jarang di anggap bak bunga Sakura, sehingga membuat sensasi ala Negeri Jepang.
Di Kabupaten Banyumas khususnya wilayah Purwokerto, tanaman Tabebuya merupakan sebagai peneduh dan penghias yang mengalami blooming atau mekar serentak pada musim kemarau bulan Oktober.
Meskipun belum tampak berbunga sempurna, tetapi beberapa masyarakat mulai berswafoto dan membagikan ke media sosial. Biasanya akan viral setelah berbunga dengan baik pada sudut kota Purwokerto.
Melalui pantauan langsung, bunga Tabebuya sudah terlihat di sepanjang trotoar Jenderal Sudirman. Di mulai dari kawasan Pasar Wage, berlanjut ke perempatan Srimaya atau Kebondalem, Pendopo Wakil Bupati hingga Stasiun Timur.
Banyak yang mengira, bunga Tabebuya mirip dengan bunga Sakura. Tetapi, faktanya berbeda antara kedua tanaman tersebut walaupun memiliki tingkat kesamaan, baik sisi keindahan maupun bunganya lebih dominan dibandingkan daunnya.
Tanaman ini berasal dari Brazil dan memiliki nama latin yakni Handroanthus chrysotrichus. Dosen Fakultas Biologi Unsoed, Dr Pudji Widodo MSc, mengatakan antara bunga Tabebuya dan Sakura memiliki perbedaan. Kedua tanaman ini sebenarnya tidak berkerabat.
Pohon tabebuya memiliki kelebihan di antaranya daunnya tidak mudah rontok, disaat musim berbunga maka bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras.
Pada kawasan Jenderal Sudirman Purwokerto ini, bunganya berwarna kuning. Selain berwarna kuning, bentuknya seperti terompet atau trumpet trees, dan mahkota bunga yang berlekatan.***