SERAYUNEWS – Purwokerto sedang cantik-cantiknya, khususnya di sepanjang ruas jalan Jenderal Soedirman. Mulai perempatan Srimaya sampai pertigaan Posis, nuansa romantisme Jepang sangat kental terasa. Hal itu karena bunga Tabebuya, jadi tanaman peneduh sedang mekar serentak.
Kuning pekat, hampir menutup seluruh bagian bayang pohon. Beberapa jatuh berserakan di atas aspal, namun tidak menjadikan kesan kumuh. Tidak sedikit orang berswafoto, untuk mengabadikan momen indah. Purwokerto rasa Jepang menjadi tren di dunia maya, berkat Bunga Tabebuya yang mirip Bunga Sakura.
Tak berlebihan rasanya, jika ini salah satu keberhasilan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam upaya mempercantik tata ruang kota. Antusias dan apresiasi warga, menjadi salah satu indikatornya.
“Iya, bagus banget kalau lagi kaya gitu (mekar, red). Yang rontok di jalanan pun tetap kelihatan indah,” kata Nova, salah satu warga Purwokerto, Jumat (03/11/2023).
Ketika sedang indah-indahnya, tak jarang pula pasangan kekasih yang membuat konsep foto pra-wedding di sepanjang ruas jalan ini. Latar belakang foto yang tanpa harus repot mengkonsepnya.
“Kalau kebetulan lagi mekar, ada juga pasangan yang minta fotonya di sana (Jl Jenderal Soedirman, red),” kata Kelvin, seorang fotografer.
Demi menciptakan Kota Satria yang semakin indah dan mempesona, Pemkab melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), akan menambah lokasi untuk tanaman Bunga Tabebuya.
“Rencananya di ruas jalan Overste Isdiman (Ovis) Purwokerto,” kata Kabid RTH Septian Muhranto.
Bahkan dalam rencananya, tanaman Tabebuya yang akan di tanam berbeda warna dengan yang sudah ada. Di jalan Ovis ini nanti akan di tanam Tabebuya berwarna pink dan putih.
“Rencananya penanaman ketika musim hujan sudah mulai merata,” ujarnya.
Pemilihan lokasi di jalan Ovis, salah satunya karena di lokasi itu sudah terlihat gersang. Maka perlu ada pohon peneduh. Nantinya, dalam menanam akan ada pot terlebih dahulu. Sebab, tanah di sana sudah mengeras.
“Untuk Tabebuya di Ovis memerlukan sekitar 40 bibit. Nanti akan kita cek lagi kebutuhannya dulu,” kata dia.