SERAYUNEWS– Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) meminta agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan percepatan dalam penanganan longsor dan erosi di tebing Sungai Klawing dan Serayu. Langkah itu perlu dilakukan warga yang tinggal di kawasan tersebut tidak terdampak ancaman longsor dan erosi.
Demikian disampaikan Bupati Tiwi saat melakukan audensi dengan jajaran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUR), Senin (22/4/2024). Bupati Tiwi berharap pemerintah pusat akan segera melakukan penanganan darurat dan permanen pada longsor tebing Sungai Klawing dan Serayu. “Semoga hasil audensi ini bisa membuahkan hasil dan tentunya menjadi berita baik untuk masyarakat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Tiwi menyampaikan beberapa usulan kepada Kementerian PUPR. Usulan pertama berkaitan dengan longsoran tebing Sungai Klawing di Kelurahan Bancar. Ada 16 bangunan rumah dan pertokoan yang terdampak dan butuh penanganan permanen. “Kemudian, longsoron tebing Sungai Serayu di ujung runway Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman yang juga membutuhkan perhatian serius,” ujarnya.
Bupati menjelaskan banyak aliran sungai karena hujan sehingga mengancam pemukiman dan persawahan milik warga. Kondisi seperti ini juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur jembatan.
“Setidaknya ada delapan Sub DAS aliran sungai yang menjadi ancaman bagi pemukiman dan persawahan. Untuk skala prioritas saat ini yang butuh penanganan cepat atau skala prioritas Sungai Klawing di Kelurahan Bancar dan Sungai Serayu di Desa Wirasaba,” ungkapnya.
Dalam audiensi itu, Bupati Tiwi beserta rombongan diterima oleh Direktur Operasi dan Pemeliharaan, Muhammad Adek Rizaldi (Adek) beserta jajarannya. Ade menyampaikan Kementerian PUPR siap membantu proses penanganan darurat dan permanen longsoran tebing Sungai Klawing dan Serayu.”Penanganan darurat, operasi dan pemeliharaan serta mitigasi akan segera kami tindak lanjuti. Dan kami juga meminta bantuan dari Pemkab Purbalingga untuk penanganan non strukturalnya,” kata Ade.
Direktur Sungai dan Pantai, Dwi Purwanto menyebutkan penanganan longsoran tebing sungai Klawing sudah diusulkan untuk penanganannya. Penanganan darurat sudah mulai dikerjakan menggali endapan menggunakan alat berat agar aliran sungai tidak melebar ke pemukiman.”Kami sudah menyiapkan penanganam darurat khususnya untuk longsoran tebing sungai klawing di Bancar dan ujung runway Bandara JB Soedirman,” imbuhnya.
Dalam audiensi tersebut Bupati Purbalingga didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala DPUPR, Kepala Bakeuda, Kepala BPBD, Kabag Administrasi Pembangunan serta Kabag Prokompim. Bupati beserta rombongan diterima oleh jajaran pejabat di lingkungan Ditjen SDA Kementerian PUPR.
Seperti diberitakan sebelumnya, Warga RT 1 RW 1 Kelurahan Bancar Purbalingga, mempertanyakan kelanjutan penanganan longsor di Sungai Klawing. Pasalnya, hingga saat ini warga belum melihat adanya tindak lanjut dari persoalan tersebut.
Bahkan, sejumlah warga memasang spanduk di beberapa lokasi mempertanyakan mengenai penanganan longsor. Pasalnya, dampaknya membahayakan tempat tinggal masyarakat setempat.
“Longsor itu perlu penanganan segera, karena sangat membahayakan dan makin parah,” kata Haris, salah seorang warga setempat beberapa waktu lalu.