Cilacap, serayunews.com
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, keluarga penyintas Covid-19 diharapkan menjadi relawan keluarga dalam membantu sosialisasi pengendalian penyebaran Covid-19 yang akhir ini terus alami peningkatan, bahkan angka kematian pun terus bertambah.
“Sudah banyak yang mati karena Covid, saya berpesan untuk menjaga keluarga, dengan meningkatkan komunikasi dan memberi contoh dalam menerapkan protokol kesehatan, serta bisa menjadi keluarga yang mampu beradaptasi dan menjaga keluarga dalam pandemi Covid,” ujar Bupati usai mengikuti peringatan Harganas secara virtual di Ruang Prasanda, Selasa (29/06).
Selain itu, setelah pemerintah pusat resmi meluncurkan vaksinasi bagi ibu hamil, menyusui dan anak 12-18 tahun, pihaknya juga akan mempercepat program vaksinasi tersebut dalam skala prioritas.
“Intinya vaksinasi untuk menuju keluarga bahagia,” ujar Bupati.
Bupati menambahkan, bahwa pada momentum harganas, pihaknya juga akan memaksimalkan program penanggulangan stunting terutama di 10 desa lokus di Jawa Tengah.
Sementara itu, Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Murniyah mengatakan, bahwa untuk mencegah stunting dibutuhkan peran keluarga agar memperhatikan seribu pertama hari kelahiran.
“Dari 10 desa yang kita sosialisasikan, kita hadirkan tokoh masyarakat, orang tua, bina keluarga balita, untuk menginformasikan bagaimana pencegahan untuk seribu hari kehidupan pertama anak untuk menecegah stunting,” ujarnya.
Adapun 10 desa/kelurahan di Kabupaten Cilacap dengan jumlah stunting dan prevalensi tertinggi pada tahun 2021, yang ditetapkan melalui SK Bupati Cilacap Nomor : 440/12/16/Tahun 2021 yakni Desa Mandala Kecamatan Jeruklegi, Desa Kutasari, Serang, Caruy, Sidasari, Karangreja, Cisuru, Cipari dan Pegadingan Kecamatan Cipari serta Desa Pengadegan Kecamatan Majenang.