Purbalingga, serayunews.com
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, perlu adanya kolaborasi. Sinergitas antara seluruh stakeholder terkait antara pemerintah daerah, unsur Forkopimda, termasuk tokoh masyarakat. Sehingga penerapan PPKM Darurat ini bisa menekan angka penyebaran covid.
“Agar dalam 2 pekan ini kita melakukan PPKM Darurat semaksimal mungkin dan seefektif mungkin,” kata Tiwi, saat memberi pengarahan dalam Apel Gelar Pasukan PPKM Darurat Kabupaten Purbalingga Operasi aman Nusa II Candi 2021 di Halaman Pendopo Dipokusumo, Senin (05/07/2021).
Tiwi berharap, para Satgas Covid-19 tidak pernah lelah dalam sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan. Baik dengan operasi yustisi maupun patroli. Meskipun, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya protokol kesehatan.
“Meskipun saya yakin instansi, TNI Polri sudah berupaya semaksimal mungkin, tentunya kita jangan pernah bosan, dan jangan pernah lelah,” katanya.
Dia menjelaskan, kondisi semakin memprihatinkan. Kasus Covid-19 di Purbalingga meningkat cukup signifikan. Per tanggal 3 Juli kasus aktif Covid-19 di Purbalingga mencapai 2038 kasus. Sebanyak 1831 diantaranya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing maupun di karantina terpusat, dan 207 kasus diantaranya dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala sedang sampai dengan berat.
“Dalam satu hari yakni tanggal 3 Juli 2021 kemarin, penambahan jumlah kasus di Purbalingga ini tertinggi dalam sejarah yaitu mencapai 303 kasus dan 14 diantaranya meninggal,” ungkapnya.
Penambahan tersebut menyebabkan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur Rumah Sakit mencapai 70%. Bupati mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Purbalingga, Rumah Sakit saat ini mulai sulit untuk mendapatkan oksigen, hal ini merupakan sesuatu yang darurat.