CILACAP – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap mencatat, perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2016 mengalami peningkatan. Di Cilacap, inflasi mencapai 0,05 persen dari Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,96.
Kepala BPS Kabupaten Cilacap Toto Desanto SE MSi menjelaskan, (4/10) menjelaskan, komoditas yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi dari lima terbesar berurutan yaitu cabai merah, biaya pendidikan sekolah menegah atas, batu bata, rokok kretek filter, dan tarif pulsa ponsel.
“Pada September 2016 inflasi juga terjadi terutama disebabkan oleh adanya kenaikan indeks pada enam kelompok pengeluaran,” jelasnya saat jumpa pers di Aula kantor BPS Cilacap Selasa (4/10).
Lebih lanjut dijelaskan, keenam kelompok pengeluaran yaitu pendidikan rekreasi dan olah raga yang mengalami kenaikan indeks sebesar 1,00 persen, kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami kenaikan indeks sebesar 0,60 persen, kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,27 persen, kelompok pengeluaran kesehatan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,10 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran makanan jadi, rokok dan tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,07 persen, dan kelompok pengeluaran sandang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,04 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar 1,11 persen,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dari 82 kota IHK Nasional, 6 kota diantaranya berada di Jawa Tengah. Seluruh kota IHK di Jawa Tengah mengalami inflasi yaitu Kota Semarang sebesar 0,13 persen, Kota Tegal sebesar 0,07 persen, Kota Surakarta sebesar 0,06 persen, Kota Cilacap sebesar 0,05 persen, Kota Kudus sebesar 0,04 persen, dan Kota Purwokerto sebesar 0,02 persen.(adi)