SERAYUNEWS – Ebeg merupakan kesenian tradisional khas di wilayah Banyumasan. Kesenian Ebeg ini, tidak sebatas tontonan tetapi mengandung cerita tentang ksatria yang berlatih perang. Ebeg mulai populer setelah perang Diponegoro, sekitar tahun 1925-1930.
Calon Legislatif (Caleg) dari Partai PDI Perjuangan, Dapil VIII (Banyumas-Cilacap) Djasarmen Purba SH menyatakan, akan komitmen terhadap seni dan kebudayaan termasuk Ebeg.
“Ebeg termasuk warisan budaya yang harus lestari. Kekayaan bangsa itu termasuk seni dan budayanya, maka wajib kita uri-uri atau lestarikan,” kata Djasarmen, saat menghadiri perayaan HUT Paguyuban Ebeg Banyumas (Pakumas) ke 17, di Lapangan Arjawinangun, Senin (05/02/2024).
Selain konsen di bidang pertanian, Djasarmen menegaskan, dia juga sangat antusias terhadap seni dan budaya. Sebab, Kesenian dan kebudayaan tinggalan nenek moyang merupakan warisan budaya yang wajib lestari.
“Kesenian dan kebudayaan, juga bagian dari martabat dan wibawa dan karakter bangsa. Mau Ebeg, wayang, atau Kesenian lain saya peduli, saya suka meski bukan orang asli Jawa,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, lanjut Djasarmen, juga bersilaturahmi ke masyarakat penganut kepercayaan di Cilacap. Di sana, dia melihat adanya tradisi yang masih di pegang teguh oleh masyarakat.
“Kekayaan bangsa Indonesia itu, tidak hanya sumber daya alamnya tapi sumber daya manusianya. Tradisi dan kebudayaan merupakan hasil pikir dari masyarakat, semua itu pasti ada filosofinya,” ujarnya.
Menjaga dan merawat itu artinya harus bisa melestarikan. Sehingga bisa menciptakan regenerasinya.
“Saya akan agendakan rutin setiap bulan, atau bisa juga masuk setiap acara pemerintahan, bisa tampil, agar generasi muda bisa mengetahuinya,” kata dia.
Dewan Penasehat Pakumas, Herman menyampaikan, Pakumas sudah berdiri sejak tahun 2006. Sampai saat ini, setidaknya ada ada 400 kelompok.
“Jika tiap kelompok ada 10 orang saja, ada 4.000 orang di dalamnya,” kata Herman.
Herman menyampaikan, Pakumas akan mendukung Djasarmen. Karena dia komitmen dan mencintai Kesenian dan kebudayaan.
“Komitmen kami (Pakumas, red) akan bantu sepenuhnya jika pak Djas komitmen ke budaya dan tradisi Banyumas. Nah, selama ini beliau komitmen terhadap kebudayaan Banyumasan,” katanya.