SERAYUNEWS – Tren wisata alam meningkat sejak beberapa tahun belakangan. Kemudahan informasi memberi peran semakin tajam daya jelajah wisatawan. Tempat-tempat indah yang tadinya belum terjamah, kini terus dijelajahi. Kepingan surga yang tersembunyi perlahan terus terjamah.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi pengelola destinasi wisata untuk bisa berinovasi. Agar bisa memberikan kesan lebih, wisatawan tidak sekedar datang, duduk, makan, dan membawa pulang foto. Perlu ada aktivitas yang memberikan pengalaman agar lebih memberikan kesan.
Seperti halnya yang sedang diupayakan oleh pengelola Objek Wisata Curug Telu. Destinasi yang dulu menjadikan magnet Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden mulai terangkat. Objek wisata berupa air terjun ini sudah dikelola sejak sekitar sepuluh tahun lalu.
Saat itu, objek wisata alam berupa air terjun belum banyak. Sekarang wisatawan semakin banyak pilihan, seiring menjamurnya objek wisata baru. Pengelola harus berpikir keras untuk bisa menjaga eksistensi dan tingkat kunjungan.
Pengelola kini tengah menggali potensi lain yang bisa untuk daya tarik. Adalah canyoning, yang dipilih untuk menjadi paket wisata yang bisa dijual. Kegiatan itu dipilih juga karena melihat daya dukung yang ada.
Canyoning atau canyoneering adalah kegiatan melintasi ngarai dengan menggabungkan beberapa kegiatan. Seperti memanjat tebing, menuruni tebing, loncat, berenang, sampai jalan kaki menyusuri aliran air.
Aktivitas mengeksplor tempat lokasi yang sangat memacu adrenalin. Selain sehat karena olah raganya, juga melatih fokus. Sehingga bisa menjadikan penyegaran pikiran, setelah penat menjalani rutinitas.
“Kalau melihat lokasinya, daya dukungnya, canyoning bisa menjadi paket wisata yang dijual. Sangat cocok untuk wisatawan yang senang dengan tantangan,” kata pengelola Curug Telu, Slamet, Senin (17/6/2024).
Sebagai Informasi, objek wisata Curug Telu memiliki tiga spot yang berbeda karakter. Setelah memasuki gerbang masuk, pengunjung akan melintasi Sendang Bidadari atau Curug Lawang. Air terjun yang eksotik, karena berada balik gapura batu besar.
Setelahnya, pengunjung akan menemui Kedung Pete. Kolam dengan air yang sangat jernih, dengan kedalaman sekitar 6 meter. Lokasi ini biasa untuk berenang dan loncat atau cliffjumping.
Jika melanjutkan perjalanan, baru akan menemui air terjun yang memang bernama Curug Telu. Tidak hanya aliran air yang jatuh langsung, tapi resapan dari dinding yang dipadu dengan lumut menjadikan curug ini apik untuk background foto.
“Dari Sendang Bidadari bisa menuruni air terjun dengan cara rappling, dilanjut dengan loncat di Kedung Pete, renang, dan berjalan menyusuri lagi sampai ke aliran bawahnya,” ujarnya.
Ikhtiar yang sedang diupayakan oleh pengelola perlu dipersiapkan dengan matang. Sebab, canyoning merupakan aktivitas yang ekstrem dan berisiko tinggi. Selain peralatan yang memadai, perlu juga operator yang kompeten di bidangnya.
“Bila ini terealisasi, mungkin tidak untuk reguler setiap hari. Tapi perlu reservasi dan akan lebih seru untuk wisatawan kelompok,” kata dia.