SERAYUNEWS – Fenomena hujan meteor muncul ketika Bumi melintasi jalur serpihan debu kosmik yang ditinggalkan oleh komet atau asteroid. Simak cara nonton hujan meteor Sextantids.
Potongan kecil yang seukuran butiran pasir ini terbakar ketika memasuki atmosfer pada ketinggian sekitar 70 hingga 100 kilometer, memunculkan kilatan cahaya yang sering kita sebut bintang jatuh.
Salah satu hujan meteor yang bisa Anda saksikan adalah Sextantids. Nama ini berasal dari rasi bintang Sextans, titik asal atau radian tempat meteor tampak muncul.
Menariknya, sebagian besar aktivitas Sextantids berlangsung di siang hari karena radian berada dekat dengan posisi Matahari.
Hal itu membuatnya cukup menantang untuk diamati langsung tanpa bantuan teknologi.
Namun, bagi penggemar astronomi, justru di situlah letak daya tariknya: sebuah fenomena kosmik langka yang memerlukan perencanaan waktu dan kondisi terbaik agar bisa dinikmati dengan mata telanjang.
Menurut catatan astronomi, hujan meteor Sextantids aktif antara 9 September hingga 9 Oktober 2025.
Puncak aktivitas diprediksi berlangsung pada Sabtu, 27 September 2025 sekitar pukul 19.00 WIB.
Di wilayah Jakarta dan sekitarnya, hujan meteor ini bisa mulai diamati saat radian muncul di timur sekitar 03.33 WIB, dan akan terlihat hingga menjelang fajar pada 05.16 WIB.
Saat itulah peluang terbaik untuk menyaksikan jejak cahaya meteor, karena langit masih cukup gelap.
Titik radian akan mencapai posisi tertinggi di langit setelah fajar, sekitar pukul 10.00 WIB.
Sayangnya, pada jam tersebut langit sudah terang sehingga pengamatan visual menjadi sulit.
Oleh karena itu, waktu ideal untuk melihat Sextantids adalah sesaat sebelum fajar pada 28 September 2025.
Dari perhitungan teoretis, hujan meteor ini diperkirakan menghasilkan 5 meteor per jam (Zenithal Hourly Rate).
Namun, dalam kondisi nyata, angka itu biasanya turun menjadi sekitar 2 meteor per jam, bergantung pada gelapnya langit dan posisi radian yang hanya sekitar 24° di atas cakrawala Jakarta.
Tidak seperti Geminids atau Perseids yang terkenal spektakuler, Sextantids lebih sulit diamati karena beberapa alasan:
Karena itu, sebagian pengamatan Sextantids dilakukan menggunakan metode radio atau radar meteor yang bisa mendeteksi jejak ionisasi meteor meski tak kasat mata.
Jika Anda ingin mencoba melihatnya secara langsung, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
Hujan meteor Sextantids memang bukan atraksi besar dengan puluhan meteor per menit.
Namun, fenomena ini memberi kesempatan untuk terkoneksi dengan alam semesta.
Setiap cahaya singkat di langit adalah sisa debu kosmik yang telah melintasi tata surya selama ribuan tahun sebelum akhirnya terbakar di atmosfer kita.
Jika Anda berhasil melihatnya, itu bukan hanya sekadar bintang jatuh, melainkan momen kecil yang mengingatkan betapa luas dan misteriusnya alam semesta.
Jadi, catat tanggalnya, siapkan lokasi pengamatan terbaik, dan nikmati salah satu peristiwa astronomi langka di penghujung September 2025.***